Blog Islam Sehari-hari Alquran dan Hadist

Wanita yang Berkata Kasar: Pandangan Al Qur’an dan Hadis

Wanita yang Berkata Kasar Pandangan Al Qur’an dan Hadis
Wanita yang Berkata Kasar Pandangan Al Qur’an dan Hadis

Wanita yang berkata kasar menjadi perhatian dalam Islam karena tutur kata mencerminkan akhlak seseorang. Al-Qur'an dan hadis mengajarkan agar setiap kaum muslim, termasuk wanita, menjaga lisan agar tidak  melukai hati orang lain. Perkataan kasar merusak hubungan sosial dan menunjukkan kurangnya pengendalian diri.

Bahkan, dalam suatu riwayat hadis, disebutkan bahwa wanita yang berkata kasar lebih menjijikkan daripada liur anjing. Ini menunjukkan betapa buruknya dampak dari perkataan kasar, baik di dunia maupun di akhirat, dan betapa pentingnya bagi seorang wanita untuk menjaga lisan dan berbicara dengan lembut serta penuh kasih sayang.

Baca Juga: Inilah 7 Dosa Besar Istri Terhadap Suami yang Sering Dilakukan

7 Dalil Qur'an dan Hadis Tentang Wanita yang Berkata Kasar 

Ada berbagai dalil tentang wanita yang berkata kasar  yang disebutkan dalam Al Quran dan hadis dan menunjukkan betap buruknya perangai tersebut dan akibatnya. Pelajari lebih dalam melalui penjelasan berikut ini.

1. Menjadi Bahan Bakar Api Neraka

Pertama, perkataan buruk dapat menyakiti hati orang lain, dan Islam mengajarkan bahwa setiap bentuk kezaliman, termasuk menyakiti dengan ucapan, memiliki konsekuensi berat di akhirat.

Allah Swt. berfirman,"Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata." (QS. Al-Ahzab: 58)

Ayat ini menegaskan bahwa tindakan laki-laki maupun wanita yang berkata kasar merupakan dosa yang nyata—tidak ada keraguan bahwa hal tersebut merupakan dosa. Dalam hadis, Rasulullah saw juga memperingatkan:

"Sebagian besar penghuni neraka adalah wanita yang mengingkari kebaikan dan banyak melaknat." (HR. Ibnu Hibban)

Hadis tersebut menggambarkan bahwa kebiasaan buruk menggunakan lisan, seperti melaknat atau berkata kasar, dapat menjadi sebab seseorang terjerumus ke neraka.

Baca Juga: Hukum Marah dalam Islam & Adabnya yang Diajarkan Rasulullah

2. Bukan Termasuk Golongan Orang Beriman

Akhlak seorang mukmin terlihat dari ucapannya. Perkataan yang lembut menunjukkan keimanan yang kuat, sedangkan perkataan kasar mencerminkan lemahnya iman.

Allah Swt. berfirman,"Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan 'salam'." (QS. Al-Furqan: 63)

Rasulullah saw juga bersabda,"Seorang mukmin itu bukanlah orang yang suka mencela, melaknat, atau berkata kasar." (HR. Tirmidzi)

Ayat dan hadis di atas menekankan bahwa seorang mukmin sejati harus menjaga lisan dari perkataan yang menyakitkan hati orang lain.

3. Menjadi Sebab Tergelincir ke dalam Neraka

Setiap ucapan yang keluar dari lisan kita dicatat oleh malaikat. Tidak ada perkataan yang terlewat, baik itu bermanfaat atau menyakitkan. Allah Swt. berfirman, "Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)." (QS. Qaf: 18)

Semenara Rasulullah saw menambahkan, "Tidaklah manusia tersungkur di neraka kecuali karena apa yang mereka ucapkan dengan lisan mereka." (HR. Tirmidzi)

Hadis tersebut menjadi pengingat kuat agar kita berhati-hati dalam berbicara, karena lisan bisa menjadi penyebab utama seseorang mendapat siksa di akhirat.

4. Dibenci Allah

Berikutnya, perkataan kasar bertentangan dengan nilai-nilai akhlak mulia yang diajarkan dalam Islam. Allah Swt. memerintahkan umat-Nya untuk berbicara dengan baik sesuai firmannya dalam surah Al-Baqarah ayat 83 yang berbunyi,”Ucapkanlah kepada manusia kata-kata yang baik."

Sementara Rasulullah saw bersabda: "Allah membenci orang yang lisannya kotor dan kasar." (HR. Tirmidzi)

Hadis di atas menunjukkan bahwa seorang mukmin baik laki-laki maupun wanita yang berkata kasar dan tercela tidak hanya merusak hubungan sosial, tetapi juga mendatangkan kebencian Allah Swt.

Baca Juga: Cara Menjauhi Dosa: Jalan Menuju Kedamaian Hati

5. Menjadi Orang Paling Buruk di Sisi Allah

Sifat kasar membuat seseorang dijauhi oleh orang lain, sehingga ia menjadi pribadi yang merugi. Allah Swt. berfirman,"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut kepada mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu." (QS. Ali Imran: 159)

Rasulullah saw juga bersabda,"Orang yang paling buruk di sisi Allah adalah orang yang dijauhi karena kejelekannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Sifat kasar bukan hanya merugikan hubungan antara sesama manusia, tetapi juga menjadikan seseorang tergolong orang yang paling buruk di sisi Allah.

6. Lidah Merupakan Pangkal Kebaikan Maupun Keburukan

Lisan adalah organ kecil yang memiliki pengaruh besar dalam menentukan nasib seseorang di dunia dan akhirat. Dalam hal in, Allah Swt. berfirman, "Dan ucapkanlah perkataan yang baik (benar)." (QS. Al-Ahzab: 70)

Selanjutnya, Rasulullah SAW juga menegaskan,"Jika lisanmu lurus, seluruh anggota tubuhmu akan lurus; jika lisanmu bengkok, seluruh tubuhmu akan bengkok." (HR. Tirmidzi)

Kesimpulannya, perkataan kasar mencerminkan ketidakseimbangan dalam hati, yang pada akhirnya membawa kerugian besar.

7. Menyebabkan Ketidakistiqamahan Hati

Baik pria maupun wanita yang berkata kasar seperti mengumpat juga dapat mengganggu kedamaian hati mereka sendiri. Hal tersebut sesuai firman Allah Swt. dalam surah Al-Ahzab ayat 70 yang berbunyi,”Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar."

Di sisi lain Rasulullah saw bersabda, "Iman seorang hamba tidak akan istiqamah hingga lisan dan hatinya istiqamah." (HR. Ahmad)

Jadi, ketika lisan tidak dijaga, sulit bagi seseorang untuk tetap istiqomah dalam menjalankan perintah Allah.

Baca Juga: Cara Menjauhi Dosa: Jalan Menuju Kedamaian Hati

Pentingnya Menjaga Lisan dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita sebagai umat Muslim sering tergoda untuk mengucapkan hal kasar karena emosi atau kebiasaan. Namun, baik pria maupun wanita yang berkata kasar harus menyadari bahwa setiap ucapan memiliki konsekuensi. Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati dalam berbicara.

Islam mengajarkan kelembutan, bukan hanya dalam perbuatan tetapi juga dalam tutur kata. Dengan menjaga lisan, kita tidak hanya memperbaiki hubungan dengan sesama manusia, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah Swt. 

Selain itu, melatih diri untuk berkata baik membutuhkan kesadaran dan usaha yang berkelanjutan. Ketika lisan kita terjaga, keberkahan pun akan mengikuti dalam setiap aspek kehidupan. Jadi, mari kita jadikan menjaga lisan sebagai prioritas dalam memperbaiki akhlak dan mendekatkan diri kepada Allah.

Tags