Sosok Nabi Zakaria dan Doa yang Sering Diamalkan
Nabi Zakaria AS adalah nabi yang dipuji Allah SWT berkat adab berdoa yang lembut. Nabi Zakaria terkenal dengan doa memohon keturunan yang dikabulkan oleh Allah SWT. Nabi Zakaria lahir pada tahun 91 sebelum Masehi.
"Yang dibacakan ini adalah penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakaria, (yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut," firman Allah SWT dalam surat Maryam ayat 2-3.
Allah SWT mengutus Nabi Zakaria pada Bani Israil yang zalim dan mungkar. Setelah diangkat menjadi Nabi, Zakaria menyeru Bani Israil untuk meninggalkan sesembahan selain kepada Allah SWT.
Dengan penuh kesabaran dalam berdakwah, ia meminta Bani Israil agar bertaubat dan hanya menyembah Allah Azza Wajalla. Karena itu, dia sangat dihormati Bani Israil karena kealiman dan kebijaksanaannya.
Dalam perjalanan dakwahnya, suatu hari datanglah istri Imran yang menitipkan anak perempuannya bernama Maryam kepada Nabi Zakaria.
Nabi Zakaria dan istrinya dengan senang hati menerima dan membesarkan Maryam dengan penuh kasih sayang. Nabi Zakaria tidak memiliki anak karena istrinya mandul. Dia menganggap Maryam sebagai anaknya sendiri.
Nabi Zakaria membuatkan kamar khusus beribadah untuk Maryam di Baitul Maqdis, saat ini Masjidil Aqsa. Kamar khusus untuk beribadah itu dikenal dengan Mihrab. Nabi Zakaria merupakan orang pertama yang membuat Mihrab.
Nabi Zakaria sangat senang dengan kehadiran Maryam yang sangat istimewa. Namun di pengujung dakwahnya, Nabi Zakaria yang sudah renta mulai khawatir. Dia takut tak ada yang bisa meneruskan ajaran kebenaran.
Akan tetapi, Nabi Zakaria tak berpasrah diri. Dia terus berdoa kepada Allah dengan penuh kelembutan untuk diberikan keturunan yang bisa melanjutkan dakwahnya.
"Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku," kata Nabi Zakaria memulai doanya kepada Allah.
"Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu, yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Yakub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridai," ucap Nabi Zakaria dalam doanya sesuai surat Maryam ayat 4-6.
Doa memohon keturunan dari Nabi Zakaria yang dapat diamalkan juga terdapat dalam surat Ali Imran ayat 38.
رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ
Bacaan latin: Rabbi hab lii mil ladungka żurriyyatan ṭayyibah, innaka samii'ud-du'aa`
Artinya: "Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa."
Tak peduli siang dan malam Nabi Zakaria dan istrinya selalu berdoa. Meski tak kunjung diberi momongan, mereka semakin giat beribadah. Di saat yang sama, tak sedikit Bani Israil yang mengejek ibadah Nabi Zakaria dan tak yakin doanya bakal dikabulkan oleh Allah SWT.
Hingga suatu hari malaikat datang memanggil Nabi Zakaria yang sedang salat di Mihrab.
"Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki bernama Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya," firman Allah dalam surat Maryam ayat 7.
Mendengar kabar itu, Nabi Zakaria terkejut seakan tak percaya. "Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak, padahal istriku seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai usia yang sangat tua?" tanya Nabi Zakaria.
"Hal itu mudah bagi-Ku; sungguh, engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali," firman Allah dalam surat Maryam ayat 7, menjawab pertanyaan Zakaria.
Nabi Zakaria lalu meminta tanda kepada Allah. Allah memberi tanda berupa tak bisa berbicara selama tiga malam.
"Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran) Yahya, yang membenarkan sebuah kalimat (firman) dari Allah, panutan, berkemampuan menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang nabi di antara orang-orang saleh," firman Allah dalam surat Ali-Imran ayat 39.
Nabi Zakaria lalu mengucap syukur kepada Allah SWT karena doanya yang dikabulkan Allah. Yahya menjadi satu-satunya anak Nabi Zakaria yang juga diangkat Allah menjadi seorang Nabi.
Lihat juga:Berguru Sabar dan Menahan Amarah dari Kisah Nabi Dzulkifli
Nabi Zakaria dan Nabi Yahya berdakwah bersama, menyeru Bani Israil kepada ajaran Allah.
Ada banyak hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik dari kisan Nabi Zakaria. Nabi Zakaria menunjukkan Allah Maha Mendengar doa.
Banyak hikmah dan kisah dari Nabi yang diuji dengan bertahun-tahun tidak memiliki anak. Karena itu, jangan pernah berhenti berdoa sampai Allah mengabulkannya.
Nabi Zakaria mengajarkan cara berdoa yang penuh kelembutan. Dia juga selalu menunjukkan baik sangka kepada Allah. yakni Sang Khaliq mendengar dan mengabulkan doanya.
Pelajaran lain yang bisa diambil hikmahnya adalah Nabi Zakaria merupakan seorang yang mampu menjaga amanah saat dititipkan Maryam yang tak memiliki ayah. Dia juga menjadi contoh bagaimana seseorang selalu menghormati perempuan.
(RZL)