Sholat Tahajud Tanpa Tidur Dulu, Bolehkah? Ini Penjelasannya
Sholat Tahajud merupakan salah satu sholat malam yang hukumnya sunnah. Kendati tidak wajib, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW) sangat menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan Sholat Tahajud.
Hal itu tidak terlepas dari keutamaan dan fadhilah dari sholat tahajud yang sangat banyak.
Sholat Tahajud memiliki banyak keutamaan, salah satunya dapat mengangkat derajat manusia, sehingga sayang untuk dilewatkan terlebih pada bulan Ramadhan. Bagi kaum mukmin, ini merupakan peluang yang sayang bila dilewatkan begitu saja.
Allah Subhanahu wa-ta'ala (SWT) berfirman Allah dalam surat Al-Isra ayat 79:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
"Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS Al-Israa': 79)
Selain itu terdapat keutamaan lain, yaitu mendapatkan ampunan dosa. Tak hanya itu, ada pula empat surat pendek pilihan yang dianjurkan dibaca saat menjalankan Sholat Tahajud.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: "Kerjakanlah sholat malam, karena sholat malam itu kebiasaan orang-orang yang shaleh sebelum kamu dahulu, juga suatu jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT juga sebagai penebus pada segala kejahatan (dosa) mencegah dosa serta dapat menghindari penyakit dari badan." (HR. Imam Tirmidzi dan Ahmad).
Saat melaksanakan Sholat Tahajud, setelah membaca Al-Fatihah dianjurkan membaca surat-surat Al-Qur'an.
Bacaan surat Al-Qur'an menurut penjelasan ulama adalah yang ringan, berdasarkan Firman Allah SWT:
"Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau (Muhammad) berdiri (sholat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersamamu. Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menentukan batas-batas waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an; Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit, dan yang lain berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah; dan yang lain berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Muzammil ayat 20).
Pelaksanaan Sholat Tahajud, Tanpa Tidur Bolehkah?
Meski demikian, ada sejumlah hal tentang Sholat Tahajud yang masih sering menjadi pertanyaan banyak orang. Dalam hal ini salah satunya mengenai waktu pelaksanaan Sholat Tahajud apakah boleh dilakukan sebelum tidur.
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa tidur tidak menjadi syarat wajib untuk melakukan shalat tahajud. Kendati demikian, ia mengungkap bahwa shalat tahajud memang lebih baik dilakukan setelah tidur.
"Kata Nabi SAW dalam Hadits Bukhari, afdhal sholat malam adalah sholatnya Daud karena dia tidur dulu baru sholat. Berarti menandakan tidur dulu lebih afdhal, tapi bukan berarti harus," ujar Ustadz Khalid Basalamah.
Terkait bolehnya sholat tahajud tanpa didahului tidur, Ustadz Khalid Basalamah mengungkap bahwa pada masa lalu banyak sekali sahabat dalam peperangan yang tidak tidur lantaran harus menjaga perbatasan antara kaum Muslimin dan kafir
Saat itu, para sahabat Nabi tersebut pun tetap menjalankan sholat malam meski tidak didahului tidur terlebih dahulu. Oleh karena itu, bagi kaum Muslim yang kondisinya sedang begadang atau mengalami kesulitan tidur, maka boleh-boleh saja jika ingin langsung menunaikan sholat tahajud.
Adapun waktu pelaksanaan shalat tahajud dimulai pada sepertiga malam pertama, kedua, dan terakhir.
Sepertiga malam pertama yaitu pukul 19.00 hingga 22.00, sepertiga malam kedua mulai pukul 22.00 hingga 01.00, dan sepertiga malam terakhir mulai pukul 01.00 hingga masuknya waktu subuh.
Doa Utama dalam Sholat Tahajud
Sebelum melaksanakan Sholat Tahajut ada baiknya dipahami dulu doa utama. Tentu saja, dibaca sesudah menjalankan sholat sunnah tersebut.
Berikut di antara yang diajarkan langsung dalam Al-Quran:
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
Lafadz:
Rabbi auzi'nii an asykura ni'matakallatii an'amta 'alayya wa'alaa waalidayya wa an a'mala shaalihan tardhaahu wa adkhilnii birahmatika fii'ibaadikash shaalihiin
Artinya
"Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh".
(QS An-Naml ayat 19)
Tata Cara Sholat Tahajud
1. Berniat Sholat Tahajud.
2. Lanjutkan dengan melakukan Takbiratul Ihram (membaca Allahuakbar sambil mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga).
3. Membaca doa iftitah.
4. Membaca surah Al Fatihah.
5. Membaca surat-surat pendek Al-Quran seperti An-Nas, Al-Ikhlas,
Al-Falaq, atau surat pendek apa saja dalam Al-Quran.
6. Lakukan langkah-langkah sholat pada umumnya seperti rukuk dan sujud
yang lalu rakaat kemudian disamakan dengan rakaat pertama (kecuali doa
iftitah).
7. Lakukan tahiyat akhir dan salam.
8. Selanjutnya, Anda disunahkan membaca bacaan wirid, tasbih, tahmid,
sholawat, istigfar, lalu membaca doa sholat tahajud.
Jumlah Rakaat
Sholat Tahajud tidak memiliki jumlah rakaat tertentu yang harus dilakukan, dan dapat dikerjakan tidak terbatas rakaat.
Namun, salat tahajud didirikan sekurang-kurangnya dua rakaat, dilanjutkan dengan witir sebagaimana Rasulullah SAW mengerjakannya.
Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Umar bahwa Rasulullah bersabda:
"(Salat malam) didirikan dua dua (rakaat), dan bila kamu khawatir sudah masuk waktunya salat Subuh dirikanlah salat Witir satu rakaat." (HR Bukhari, No. 1069).
Doa dan Tahajud
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
Lafadz:
Rabbi auzi'nii an asykura ni'matakallatii an'amta 'alayya wa'alaa waalidayya wa an a'mala shaalihan tardhaahu wa adkhilnii birahmatika fii'ibaadikash shaalihiin
Artinya:
"Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (QS An-Naml [27] :19)
Demikian semoga bermanfaat. Amiin. Wallahu a'lam.