Sejarah di Balik Kesucian Air Zam-zam
Air zam-zam tak asing lagi bagi kaum muslimin. Maklum, air ini memiliki ikatan histori yang kuat dengan agama Islam. Penemu sumber mata air ini adalah bapaknya para nabi, yakni Nabi Ibrahim Alaihissalam.
Sejarah air zam-zam sendiri disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Imam al Bukhari dari hadits Ibnu Abbas, suatu ketika Ibrahim, Siti Hajar, dan anaknya Ismail berada di Makkah. Saat itu tak ada satu pun orang di sana.
Atas perintah Allah, Nabi Ibrahim pergi meninggalkan istri dan anaknya dengan kantong berisi air dan kurma. Siti Hajar pun meminum air itu dan menyusui anaknya, namun ia mulai kebingungan saat air itu habis dan Ismail kecil terus menangis kehausan. Sementara, Siti Hajar hanya menlihat padang pasir yang menghampar luas di jazirah Arab.
Dengan penuh cemas, pergilah Siti Hajar mencari sumber air. Ia pergi menuju bukit terdekat yaitu bukit Shafa, namun ia tak menemukan air atau seorang pun yang bisa menolongnya. Kemudian ia turun melewati lembah dan mendaki bukit Marwah dan lagi-lagi ia tak menemui mata air atau orang di sekitarnya.
Siti Hajar pun bolak-balik ke bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali. Saat dirinya berada di bukit Marwah, ia mendengar suara dan ternyata itu adalah malaikat Jibril yang memukulkan kakinya di atas tanah, lalu keluar pancaran air di sana. Siti Hajar bergegas menciduk air tersebut dengan tangannya, kemudian dimasukkan ke dalam tempat air yang ia bawa, akan tetapi air itu justru kian menyebur deras. Sehingga Hajar pun bergegas meminum air tersebut, juga memberikan pada puteranya.
Kendati begitu, keberadaan sumur air zamzam sendiri sempat hilang menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sebab, sumur tersebut sempat ditimbun oleh kaum jurhum yang pada saat itu dijajah oleh kaum Khuzaah.
Penemuan kembali sumur zamzam terjadi ketika kakek Nabi Muhammad yang bernama Syaibah bin Hasyim atau yang dikenal sebagai Abdul Muthalib mendapatkan bisikan-bisikan pada tidurnya. Bisikan tersebut seakan-akan memberitahu kepada dirinya bahwa dia akan menemukan sumber kehidupan yang sudah lama menghilang.
Benar saja, bisikan pada mimpi Abdul Muthalib menuntunnya kepada keberadaan sumur zamzam yang telah lama hilang. Setelah penemuan sumur zamzam, kehidupan masyarakat di Arab, khususnya di kota Makkah menjadi berkembang dari sebelumnya.
Abdul Muthalib pun menjadi pemilik sah sumur zamzam dan menjadi seseorang yang disegani oleh penduduk Makkah.
Begitu kompleksnya kaitan air zamzam dengan umat Islam, sehingga pada saat ini air zamzam menjadi salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan dengan umat Islam sampai saat ini.
Sebagai contoh, umat Islam yang datang ke Makkah untuk mengerjakan ibadah haji atau umrah pasti akan menyempatkan diri untuk menyicipi air zamzam, bahkan sampai dijadikan buah tangan untuk sanak famili di negaranya.
Sebab kemunculan sumber air zamzam ini semata-mata karena kehendak Allah SWT, maka air ini dianggap suci oleh ummat Islam.
Air Paling Murni di Dunia
Kesucian air zamzam sendiri bukan isapan jempol belaka. Pasalnya, air ini juga ternyata merupakan air paling murni di seluruh dunia. Berdasarkan penelitian oleh banyak ilmuwan menemukan bukti jika air zamzam bebas kuman dan bakteri sehingga aman dikonsumsi langsung tanpa proses pematangan.
Ketika disorot dengan sinar ultraviolet, tidak ditemukan sama sekali kuman dan bakteri yang umumnya ada pada air lain. Salah satu ilmuwan asal Jerman, Knut Pfeiffer melakukan riset dengan hasil kandungan mineral pada air zamzam mineral sangat kaya, yang mampu meningkatkan energi serta baik untuk sistem jaringan tubuh.
Air ini punya kemurnian tertinggi, bahkan mengalahkan air di pegunungan Alpen sekali pun. Air zamzam mengandung senyawa bikarbonat sekitar 366 miligram per liter, sementara air dari Pegunungan Alpen hanya mencapai sekitar 357 miligram per liter.
Kandungan dari air zamzam tersebut memiliki banyak zat-zat yang baik untuk tubuh. Air zamzam mengandung kalsium dan garam magnesium yang tinggi, mengandung florin alami yang berfungsi untuk mencegah tumbuhnya bakteri.
Yang lebih mengejutkan lagi, hasil penelitian labolaturium di Amerika menyebutkan bahwa terdapat 30 elemen pada air zamzam yang di dalam elemen tersebut memiliki neutron yang dapat membangkitkan energi. Dari penelitian tersebut menjadikan air zamzam adalah air yang baik untuk kesehatan menurut WHO (World Health Organization)
Airnya Tak Pernah Kering
Dilansir dari Egypttoday, seorang profesor geologi dan sumber daya air di Institut Riset Afrika Abbas Sharaqi mengatakan, bahwa air zamzam tak akan habis karena sumurnya terhubung ke sumber air tanah yang terbarukan. Hal ini menjadikan sumber air itu tidak akan mengering kecuali dalam kondisi tertentu.
"Air zamzam adalah air terbarukan. Sumber air berasal dari hujan di Makkah. Makkah adalah daerah pegunungan dan salah satu lembahnya, Lembah Ibrahim atau wadi' ibrahim menyokong sumur zamzam yang berada di daerah dataran rendah," kata Sharaqi.
Hal yang sama juga disebutkan dalam jurnal internasional tahun 2013 dari peneliti dari universitas di Pakistan dan Jepang. Diketahui tepat pada lokasi sumur zamzam, terdapat endapan sungai setebal 13,5 meter yang disebabkan oleh air hujan di pegunungan yang mengalir ke dataran rendah dan berubah menjadi endapan.
(RZL)