Rahasia Letak Tembok Yajuj Majuj Menurut Al-Quran
Dalam Tafsir Al-Qur’an berkisah tentang Yajuj dan Majuj. Berikut di antara disebutkan: Yajuj adalah suku bangsa Tartar dan Majuj merupakan bangsa Mongol. Keduanya berasal dari seorang ayah yang bernama Turk. Mereka mendiami bagian utara benua Asia yang terbentang antara Cina sebelah timur, wilayah Tibet sebelah selatan, Laut Baku sebelah utara, dan negeri Turkistan di sebelah barat.
Para ahli sejarah Arab dan barat menerangkan suku bangsa ini sering menyerbu bangsa-bangsa di sekitarnya, pada saat-saat berbeda. Mereka sering membuat kerusakan di muka bumi dan membinasakan beberapa bangsa. Mereka adalah suatu bangsa biadab yang pernah turun dari bukit-bukit yang tinggi di Asia Tengah. Demikian disebutkan dalam Buku Jejak Yakjuj dan Makjuj dalam Inskripsi Yahudi karya Wisnu Sasongko (Cetakan I, Mei 2010)
Sejumlah literatur menyebutkan Yajuj dan Majuj merupakan keturunan dari Yafits, putra Nabi Nuh alaihissalam (AS). Sebagian ahli tafsir menilai kaum ini merupakan simbol dari sifat-sifat buruk manusia.
Kemunculan kaum Yajuj Majuj dimaksudkan untuk menciptakan kekacauan, sesuai dengan takdir yang ditentukan oleh Allah SWT dalam perjalanan di akhir zaman.
Dikisahkan, menjelang wafatnya, Nabi Nuh AS memanggil seluruh anaknya. Namun, dua orang anak Nabi Nuh AS bernama Ham dan Yafits tidak memenuhi panggilan tersebut karena sibuk dengan aktivitas masing-masing. Yafits lebih memilih bersama istrinya ketimbang memenuhi panggilan ayahnya. Hal ini membuat Allah SWT menurunkan ganjaran kepada mereka. Yafits dan istrinya memiliki keturunan bernama Sannaf yang kemudian disebut sebagai cikal-bakal kaum Yajuj dan Majuj.
Kisah Ya'juj dan Ma'juj dalam Al-Quran disebutkan dalam Surat al-Kahfi ayat 83-106 dan Surat al Anbiya ayat 95-98. Ya'juj dan Ma'juj merupakan makhluk Allah yang keluar saat Hari Kiamat.
Yajuj dan Majuj muncul setelah turunnya Dajjal dan Nabi Isa AS. Mereka membunuh semua penghuni bumi, lalu mereka menghujamkan panah ke arah langit untuk membunuh penghuni langit.
Mereka merusak apa saja yang ada di sekitar mereka. Jika mereka melewati satu danau maka air danau itu akan habis karena sifat rakus mereka. Ciri fisik Yajuj dan Majuj antara lain bermuka lebar, bermata sipit, jambul rambutnya berwarna putih, bentuk wajah mereka seperti tembikar.
Asal Usul Keturunan Yajuj dan Majuj
Dalam tafsir Ibnu Katsir diterangkan dari Ibnu Jarir menyebutkan bahwa Yajuj dan Majuj adalah keturunan Nuh as. tepatnya dari garis keturunan Yafith bin Nuh as. Kisah Yajuj dan Majuj berhubungan dengan Zulqarnain. Dikisahkan, Zulqarnain adalah hamba Allah yang Shaleh yang sering melakukan perjalanan dari Timur ke Barat.
Dinamakan Zulkarnain karena kedua pada kepalanya menggunakan penutup dari tembaga dan membentuk seperti dua tanduk. Allah SWT berfirman:
{وَحَرَامٌ عَلَى قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا أَنَّهُمْ لَا يَرْجِعُونَ (95) حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ (96) وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ أَبْصَارُ الَّذِينَ كَفَرُوا يَا وَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ (97) }
Sesungguhnya tidak mungkin atas (penduduk) suatu negeri yang telah Kami binasakan bahwa mereka tidak akan kembali (kepada Kami). Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya-juj dan Ma-juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata), "Aduhai, celakalah kami. Sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim." (QS. al-Anbiya: 95-96).
Yajuj dan Majuj Dikurung Dalam Tembok
Disebutkan bahwa Yajuj dan Majuj adalah keturunan Adam a.s, juga termasuk keturunan Nabi Nuh (yaitu anak-anak Yafis, orang tua bangsa Turki; dan bangsa Turki adalah sebagian kecil dari mereka): Yajuj dan Majuj ditinggalkan di balik tembok penghalang yang dibangun oleh Zulqarnain.
Sesudah membangunnya Zul Qarnain berkata, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
{هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقًّا. وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَئِذٍ يَمُوجُ فِي بَعْضٍ وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَجَمَعْنَاهُمْ جَمْعًا}
Dinding ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar. Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain. (Al-Kahfi: 98-99), hingga akhir ayat.
Hal-hal Penting tentang Yajuj Majuj
Allah menyebutkan Yajuj dan Majuj dua kali dalam al-Quran.
1. Zulqarnain Membangun Benteng
Allah Subhanahu wa-ta'ala (SWT) sebutkan di surat al-Kahfi, ketika Allah bercerita tentang Dzulqarnain yang membangun benteng Ya'juj dan Ma'juj,
قَالُوا يَاذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا . قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا
Artinya:
Mereka berkata: “Hai Zulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?” Dzulkarnain berkata: “Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka. (QS. Al-Kahfi: 94 – 95)
2. Tanda Hari Kiamat
Allah SWT ceritakan dalam konteks menyebutkan tanda hari kiamat,
حَتَّىٰ إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ
Artinya:
Hingga apabila dibukakan (tembok) Yajuj dan Majuj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (Hari Kebangkitan) (QS. Al-Anbiya: 96)
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) juga menegaskan keberadaan Yakjuj dan Makjuj sebagai bagian dari tanda kiamat. Beliau bersabda,
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَرَوْنَ عَشْرَ آيَاتٍ: طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَالدُّخَانُ، وَالدَّابَّةُ، وَخُرُوجُ يَأْجُوجَ، وَمَأْجُوجَ
Kiamat tidak akan terjadi sampai kalian melihat ada 10 tanda: terbitnya matahari dari barat, munculnya Dukhan, adanya Dabbah (hewan melata yang bisa memberi tanda), dan keluarnya Yajuj dan Majuj…. (HR. Ahmad 16144, Abu Daud 4311 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)
Dari sumber informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa
Yajuj dan Majuj sudah ada sejak masa silam. Bahkan sudah ada sejak zaman Zulqarnain
Yajuj dan Majuj sebelum keluar, mereka berada di balik benteng yang dibuat Zulqarnain
Yajuj dan Majuj akan dikeluarkan di masa mendatang, sebagai bagian dari tanda hari kiamat. Artinya, benteng Dzulqarnain itu akan rusak dan mereka akan lepas.
Di Manakah Benteng Yajuj dan Majuj?
Keterangan yang Allah sebutkan dalam Al-Quran, bahwa Yajuj dan Majuj berada di dekat sebuah tempat antara dua gunung.
حَتَّى إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِنْ دُونِهِمَا قَوْمًا لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلًا قَالُوا يَاذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا
Artinya: Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: “Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?” (QS. Al-Kahfi: 93-94).
Tempat Dua Gunung Yajuj Majuj
Terdapat riwayat dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu (Ra), yang menjelaskan,
حتى إذَا بَلَغَ بينَ السَّدَّيْنِ، قال الجبلين: الردم الذي بين يأجوج ومأجوج، أمتين من وراء ردم ذي القرنين، قال الجبلان: أرمينية وأذربيجان
“Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung” kata Ibnu Abbas: dua gunung adalah benteng yang menghalangi Yakjuj dan Makjuj, dua umat di balik benteng Dzulqarnain. Beliau mengatakan, dua gunung itu adalah Armenia dan Azerbaijan. (Tafsir at-Thabari 16/16, Ma’ani al-Quran 4/293, al-Muharrar al-Wajiz 3/541, dan Zadul Masir 5/189).
Riwayat yang disebutkan di atas, bagian dari ijtihad Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma. Ada juga yang mengatakan bahwa benteng itu ada di Cina. Dan mengenai realita sejatinya, tidak ada yang tahu kecuali Allah. Dan Allah tidak memberikan keterangan yang rinci mengenai tempat itu.
Karena itu, sikap yang bisa kita kedepankan adalah mengembalikannya kepada Allah SWT. Dan kita tidak perlu terlalu penasaran dengan informasi semacam ini. Kita ketahui maupun tidak kita ketahui, tidak berpengaruh pada amal ibadah kita. Sehingga tidak perlu dicari.
Tanda-tanda Keluarnya Yajuj dan Majuj
Yajuj dan Majuj berjalan dengan cepat untuk membuat kerusakan di muka bumi manusia. Demikianlah gambaran tentang sikap mereka saat keluar dari tembok penjaranya, pendengar dibawa seakan-akan menyaksikan peristiwa tersebut.
Di dalam banyak hadits yang bersumber dari Nabi SAW. banyak disebutkan kisah keluarnya Yajuj dan Majuj.
Ibnu Mas'ud Radhiyallahu anhu (R.a) mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda bahwa di malam beliau menjalani isra-nya beliau berdua dengan Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa.
Mereka berbincang-bincang tentang hari kiamat, lalu mereka menanyakannya kepada Ibrahim, tetapi Ibrahim menjawab, "Saya tidak mempunyai pengetahuan tentangnya." Mereka menanyakannya kepada Musa dan Musa menjawab, "Saya tidak mempunyai pengetahuan tentangnya." Akhirnya mereka menyerahkan masalahnya kepada Isa, dan Isa berkata, "Tentang waktunya, tiada seorang pun yang mengetahuinya selain hanya Allah. Tetapi menurut apa yang telah dijanjikan oleh Tuhanku kepadaku, Dajjal kelak akan muncul, sedangkan di tanganku terpegang dua bilah tombak.
Apabila Dajjal melihatku, maka leburlah tubuhnya sebagaimana leburnya timah yang dipanaskan." Isa melanjutkan kisahnya, bahwa Allah membinasakan Dajjal. Manakala Dajjal melihatnya, sehingga sesungguhnya batu-batuan dan pepohonan dapat berbicara, "Hai orang muslim, sesungguhnya di bawahku bersembunyi orang kafir, maka kemarilah dan bunuhlah dia!" Allah membinasakan bala tentara Dajjal, kemudian manusia kembali ke negeri dan tanah airnya masing-masing.
Setelah itu munculah Ya'juj dan Ma'juj, mereka berdatangan dari semua tempat yang tinggi dengan cepatnya, lalu menginjak-injak negeri manusia. Tidak sekali-kali mereka mendatangi sesuatu tempat, melainkan mereka binasakan tempat itu. Dan tidak sekali-kali mereka melewati sumber air, melainkan mereka meminumnya sampai kering.
Nabi Isa As melanjutkan kisahnya, "Setelah itu manusia kembali ke negerinya masing-masing (bersembunyi) untuk menghindari kejahatan Yakjuj dan Makjuj. Mereka mengadu kepadaku tentang kejahatan Yajuj dan Majuj, maka aku berdoa kepada Allah untuk kebinasaan Ya'juj dan Ma'juj.
Akhirnya Allah membinasakan mereka dan menumpas habis mereka sehingga bumi ini cemar berat karena bangkai mereka yang baunya sangat busuk. Kemudian Allah menurunkan hujan lebat yang menyapu bersih semua bangkai mereka, lalu menghanyutkannya ke laut.
Demikianlah, wallahu a'lam bisshawab. Semoga bermanfaat.