Proses Perjalanan Ruh Setelah Meninggal dalam Ajaran Islam
Setiap manusia pasti akan menghadapi kematian ketika waktunya tiba. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah apa yang terjadi setelah seseorang meninggal, terutama terkait perjalanan ruhnya. Dalam ajaran Islam, perjalanan ruh setelah meninggal terbagi menjadi dua jalur yang berbeda, tergantung pada tingkat keimanan seseorang.
Bagi orang yang beriman, perjalanan ruhnya akan penuh kedamaian dan kebahagiaan. Sebaliknya, bagi orang yang tidak beriman, perjalanan ruhnya akan terasa menyiksan dan sangat sulit.
Perjalanan Ruh Setelah Mati untuk Orang yang Beriman
Berikut ini adalah perjalanan ruh setelah meninggal hingga memasuki alam kubur untuk orang-orang yang beriman.
1. Malaikat Mencabut Nyawa
Saat seorang hamba yang beriman akan meninggal dunia, malaikat maut datang mendekat. Para malaikat yang sangat baik tampak di sekitar merekasambil mengenakan pakaian yang indah dan wajah mereka bersinar terang.
Kemudian, malaikat maut mendekati kepala hamba tersebut dan berkata:
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَةً
Yā ayyatuhan-nafsul-muṭma`innah. Irji'ī ilā rabbiki rāḍiyatam marḍiyyah.
Artinya:
“Wahai jiwa yang tenang… Keluarlah menuju Tuhanmu dalam keadaan ridha dan diridhai,” (QS. Al-Fajr [89]: 27-28).
Pada saat itu, ruh perlahan-lahan meninggalkan tubuh, seperti air yang mengalir dengan sangat bersih.
Baca Juga: Kehidupan Setelah Kematian Menurut Islam
2. Ruh Dibawa ke Langit
Perjalanan ruh setelah meninggal pun dimulai. Para malaikat membawa ruh tersebut, serta membungkusnya dengan kain kafan yang harum dan minyak dari surga. Para malaikat mengantarnya melalui langit.
Setiap kali melewati kelompok malaikat lain, mereka bertanya tentang ruh yang sangat harum itu. Para malaikat yang membawanya pun menjawab dengan menyebutkan nama hamba tersebut dengan nama terbaik yang pernah terdengar di dunia.
Kemudian, ruh tersebut dibawa hingga langit ketujuh, di mana Allah SWT memerintahkan para malaikat untuk mencatat nama hamba tersebut di ‘Illiyyin, tempat yang sangat tinggi di sisi-Nya.
Apa itu ‘Illiyyin? Anda bisa menemukan penjelasannya di Al-Qur’an Surah Al-Muthaffifin ayat 19-21 berikut ini.
وَمَا أَدْرَاكَ مَا عِلِّيُّونَ، كِتَابٌ مَرْقُومٌ، يَشْهَدُهُ الْمُقَرَّبُونَ
Wa mā adrāka mā 'illiyyụn. Kitābum marqụm, yasy-haduhul-muqarrabụn.
Artinya:
“Tahukah kamu apakah 'Illiyyin itu? (Yaitu) kitab yang bertulis, yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah).”
Setelah itu, Allah SWT memerintahkan agar perjalanan ruh setelah meninggal dihentikan dan ruh tersebut dikembalikan ke Bumi, sesuai dengan firman-Nya dalam Al-Qur’an surah Thaha ayat 55 berikut ini.
مِنْهَا خَلَقْنَٰكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَىٰ
Min-hā khalaqnākum wa fīhā nu'īdukum wa min-hā nukhrijukum tāratan ukhrā.
Artinya:
“Dari Bumi itu Kami ciptakan kamu dan kepadanya Kami kembalikan kamu, dan dari Bumi itu Kami keluarkan kamu pada kali yang lain.”
3. Ruh Kembali ke Jasad
Ruh yang telah mencapai langit tertinggi kemudian kembali ke jasadnya yang ada di dalam kubur. Begitu ruh itu masuk kembali, hamba tersebut dapat mendengar suara langkah kaki dari keluarga dan teman-teman yang meninggalkannya.
Baca Juga: 4 Bekal Perjalanan Menuju Akhirat yang Penting Diketahui!
4. Ruh Menjawab Pertanyaan Kubur
Setelah ruh berada di dalam kubur, dua malaikat datang mendekat dan mendudukkan ruh tersebut. Lalu, mereka mulai bertanya, “Siapa Tuhanmu?” Ruh menjawab, “Tuhanku adalah Allah.”
Mereka pun bertanya lagi, “Apa agamamu?” Ruh menjawab, “Agamaku adalah Islam.” Kemudian, mereka lanjut bertanya, “Siapa nabimu?” Ruh menjawab, “Nabiku adalah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.”
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut datang dari keimanan yang teguh, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Ibrahim ayat 27 berikut ini:
يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ
Yuṡabbitullāhullażīna āmanụ bil-qauliṡ-ṡābiti fil-ḥayātid-dun-yā wa fil-ākhirah.
Artinya:
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh di dunia dan di akhirat.”
Setelah menjawab dengan benar, malaikat akan menyampaikan kabar gembira. Kuburannya menjadi luas dan menjadi taman surga.
Malaikat berkata, “Ini adalah hari yang telah dijanjikan untukmu.” Orang yang beriman akan melihat tempatnya di surga dan merasakan kebahagiaan yang mendalam. Ia pun berharap agar Kiamat segera tiba, sehingga ia bisa menikmati janji Allah tersebut.
Baca Juga: 3 Penyesalan di Akhirat yang Tertulis dalam Al-Qur’an
Perjalanan Ruh Ketika Meninggal untuk Orang yang Tidak Beriman
Proses perjalanan ruh setelah meninggal bagi orang yang tidak beriman berbanding terbalik dengan orang yang beriman. Berikut ini detail prosesnya.
1. Malaikat Mencabut Nyawa
Proses perpisahannya dengan dunia bermula ketika malaikat maut datang untuk mencabut nyawanya. Pada saat itu, malaikat yang datang tidak membawa kebaikan, melainkan datang dengan wajah yang muram dan pakaian yang gelap.
Setelah ruh orang yang tidak beriman tercabut, bau busuk yang sangat menyengat langsung tercium, yang mana sangat tidak disukai oleh malaikat. Kemudian, malaikat membungkus ruh tersebut dengan kain kafan yang kotor dan bau busuk yang berasal dari neraka.
2. Ruh Tidak Diterima Langit
Malaikat kemudian melanjutkan perjalanan ruh setelah meninggal dengan membawa ruh tersebut menuju langit, tetapi tidak ada satu pun pintu langit yang terbuka untuknya. Semua pintu langit tertutup rapat.
Setiap malaikat yang berada di langit mengutuk ruh tersebut dan berdoa agar ruh itu tidak bisa naik ke langit. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Al-A’raf ayat 40:
اِنَّ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا وَاسْتَكْبَرُوْا عَنْهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ اَبْوَابُ السَّمَاۤءِ وَلَا يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ حَتّٰى يَلِجَ الْجَمَلُ فِيْ سَمِّ الْخِيَاطِۗ وَكَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُجْرِمِيْنَ
Innallażīna każżabụ bi`āyātinā wastakbarụ 'an-hā lā tufattaḥu lahum abwābus-samā`i wa lā yadkhulụnal-jannata ḥattā yalijal-jamalu fī sammil-khiyāṭ, wa każālika najzil-mujrimīn.
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga onta masuk ke lubang jarum.”
Saat ruh ini melewati sekelompok malaikat, mereka bertanya, “Ruh siapa yang memiliki bau sangat busuk ini?”. Malaikat yang membawa ruh tersebut menjawab dengan menyebutkan nama orang itu dengan nama yang paling buruk yang pernah ada di dunia. Akhirnya, para malaikat tidak membuka pintu langit untuk ruh ini, sesuai dengan perintah Allah SWT.
3. Ruh Dijatuhkan ke Bumi
Setelah itu, Allah SWT memerintahkan agar ruh tersebut dikembalikan ke Bumi. Malaikat pun menghentikan proses perjalanan ruh setelah meninggal, lalu melemparkan ruh itu dari langit yang tinggi hingga jatuh kembali ke jasadnya di dalam kubur. Ini menjadi awal dari rangkaian pertanyaan yang akan ruh tersebut hadapi setelah mati.
Dalam perjalanan ini, Anda juga mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang nasib orang yang mempersekutukan Allah SWT. Dalam Al-Qur’an Surat Al-Hajj ayat 31, Allah SWT berfirman:
وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَكَاَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاۤءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ اَوْ تَهْوِيْ بِهِ الرِّيْحُ فِيْ مَكَانٍ سَحِيْقٍ
Wa may yusyrik billāhi fa ka`annamā kharra minas-samā`i fa takhṭafuhuṭ-ṭairu au tahwī bihir-rīḥu fī makānin saḥīq.
Artinya:
“Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka seakan-akan ia jatuh dari langit lalu tersambar burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh…”
4. Malaikat Menyiksa Ruh
Sebagai akhir dari perjalanan, malaikat akan mendatangi ruh orang tidak beriman itu di alam kubur untuk memberikan hukuman. Mereka datang dengan wajah yang suram dan penuh kemarahan, yang menandakan beratnya siksaan bagi mereka yang tidak beriman.
Sebagaimana yang tertulis dalam hadis riwayat Abu Hurairah, roh orang tidak beriman akan mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat, dan Allah SWT akan berfirman, “Rasakanlah siksaan ini hingga kiamat datang!”.
Baca Juga: Surga dan Neraka: Gambaran, Tingkatan, dan Calon Penghuninya
Berimanlah kepada Allah SWT agar Perjalanan Ruh Setelah Meninggal Lebih Tenang
Perjalanan ruh setelah meninggal adalah topik yang penuh misteri dan menjadi perhatian banyak orang, karena berhubungan dengan kehidupan setelah kematian. Meski begitu, memahami tahapan-tahapan perjalanannya akan membantu kita untuk lebih mempersiapkan diri, agar tidak terjebak dalam penyesalan di akhir hidup.
Jagalah selalu iman dan taqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan kewajiban agama, seperti shalat, zakat, dan berbuat baik kepada sesama. Selain itu, perbanyak berdoa dan memohon ampunan, serta menjauhi segala bentuk dosa.