Saad bin Abi Waqqas, Sahabat Nabi Berdakwah hingga Negeri China
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam (SAW), pribadi utama (Insan Kamil) yang menjadi suri teladan bagi umat Islam. Kisah hidup Rasulullah SAW dalam Sirah Nabawiyah, begitu menginspirasi melalui perjalanan hidupnya yang begitu banyak ragam cobaan. Namun, beliau juga memiliki Para Sahabat yang selalu setia menemani dan membantu-Nya.
Dalam sejumlah riwayat kita dapati hadits yang menyatakan Sahabat Nabi SAW akan dijamin masuk Surga tanpa hisab atas ridha dari Allah SWT.
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Abdurrahman bin Auf dari Nabi Muhammad SAW bersabda:
أبو بكر في الجنة، وعمر في الجنة وعثمان في الجنة، وعلي في الجنة، وطلحة في الجنة، والزبير في الجنة، وعبد الرحمن بن عوف في الجنة، وسعد بن أبي وقاص في الجنة، وسعيد بن زيد في الجنة، وأبو عبيدة بن الجراح في الجنة
“Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Az-Zubair di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Sa’ad bin Abi Waqqas di surga, Sa’id bin Zaid di surga, Abu Ubaidah bin al-Jarrah di surga. (HR. Ahmad, Tirmidzi dan An-Nasai).
Tentu, banyak amalan istimewa yang telah mereka lakukan semasa hidup para Sabahat Nabi tersebut. Seorang di antaranya, adalah Saad bin Abi Waqqas, yang dengan pelbagai rintangan dan ujian berhasil mengembangkan dakwah Islam hingga ke Negeri China.
Menurut catatan Lui Tschih, penulis Muslim China pada abad ke-18 dalam karyanya Chee Chea Sheehuzoo ("Perihal Kehidupan Nabi"), Islam dibawa ke China oleh rombongan yang dipimpin Saad bin Abi Waqqas.
Sebagian catatan lagi menyebutkan, Islam pertama kali datang ke China dibawa panglima besar Islam, Saad bin Abi Waqqas, bersama sahabat lainnya pada 616 M.
Catatan tersebut menyebutkan bahwa Saad bin Abi Waqqas dan tiga sahabat lainnya datang ke China dari Abyssinia atau yang sekarang dikenal dengan Etiopia.
Dalam Tarikh Islam perjuangan dakwah Saad bin Abi Waqas cukup mendapat perhatian. Islam pertama kali datang ke China sekitar tahun 30 H atau 651 M. Ini sebagaimana ditegaskan dalam buku A Brief Study of the Introduction of Islam to China karya Chen Yuen.
Dijelaskan, Islam masuk ke China melalui utusan yang dikirim oleh Khalifah Ustman bin Affan, yang memerintah selama 12 tahun atau pada periode 23-35 H / 644-656 M.
Kunjungan Kembali ke China
Setelah kunjungan pertamanya, Saad kemudian kembali ke Arab. Ia kembali lagi ke China 21 tahun kemudian atau pada masa pemerintahan Utsman bin Affan, dan datang dengan membawa salinan Al-Quran.
Utsman pada masa kekhalifahannya memang menyalin Alquran dan menyebarkan ke berbagai tempat, demi menjaga kemurnian kitab suci ini.
Pada kedatangannya yang kedua pada 650 M, Saad bin Abi Waqqas kembali ke China dengan berlayar melalui Samudera Hindia ke Laut China menuju pelabuhan laut di Guangzhou. Kemudian ia berlayar ke Chang'an atau kini dikenal dnegan nama Xi'an melalui rute yang kemudian dikenal sebagai Jalur Sutera.
Bersama para sahabat, Saad datang dengan membawa hadiah dan diterima dengan hangat oleh kaisar Dinasti Tang, Kao-Tsung (650-683). Namun Islam sebagai agama tidak langsung diterima oleh sang kaisar. Setelah melalui proses penyelidikan, sang kaisar kemudian memberikan izin bagi pengembangan Islam yang dirasanya cocok dengan ajaran Konfusius.
Namun sang kaisar merasa bahwa kewajiban sholat lima kali sehari dan puasa sebulan penuh terlalu keras baginya hingga akhirnya ia tidak jadi memeluk Islam. Meski demikian, ia mengizinkan Saad bin ABi Waqqas dan para sahabat untuk mengajarkan Islam kepada masyarakat di Guangzhou.
Oleh orang China, Islam disebut sebagai Yisilan Jiao atau agama yang murni. Sementara Makkah disebut sebagai tempat kelahiran Buddha Ma-hia-wu (atau Rasulullah Muhammad SAW).
Di Guangzhou, Sahabat Nabi Menetap Berdakwah
Saad bin Abi Waqqas kemudian menetap di Guangzhou dan ia mendirikan Masjid Huaisheng yang menjadi salah satu tonggak sejarah Islam paling berharga di China. Masjid ini menjadi masjid tertua yang ada di daratan China dan usianya sudah melebihi 1300 tahun. Masjid ini terus bertahan melewati berbagai momen sejarah China dan saat ini masih berdiri tegak dan masih seindah dahulu setelah diperbaiki dan direstorasi.
Masjid Huaisheng ini kemudian dijadikan Masjid Raya Guangzhou Remember the Sage, atau masjid untuk mengenang Nabi Muhammad SAW. Masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Guangta, karena masjid dengan menara elok ini yang letaknya di jalan Guangta.
Sebagian percaya bahwa Saad bin Abi Waqqas menghabiskan sisa hidupnya dan meninggal di Guangzhou, China. Sebuah pusara diyakini sebagai makamnya.
Namun sebagian lagi menyatakan bahwa Saad meninggal di Madinah dan dimakamkan di makam para sahabat. Meski tidak diketahui secara pasti dimana Saad bin Abi Waqqas meninggal dan dimakamkan dimana, namun dipastikan ia memiliki peranan penting terhadap perkembangan Islam di China.
Pada saat keberangkatan Saad bin Abi Waqqas ke China, dipercaya bahwa satu orang sahabat meninggal di perjalanan. Ia kemudian dimakamkan di satu daerah bernama Hami di bagian barat provinsi Xinjiang. Makamnya kini dikenal sebagai Geys Mazars.
Setelah masa itu, Islam berkembang dengan pesat di China dibanding daerah-daerah lain di luar kawasan Arab. Di negara ini, Islam berkembang melalui perdagangan. Itu sebabnya, Islam berkembang di daerah sekitar pelabuhan dan bandar-bandar besar di berbagai negara.
Selain Guangzhou, salah satu daerah yang menjadi pusat perkembangan Islam adalah Quanzhou. Kota yang menjadi titik awal jalur sutera ini juga menjadi bukti nyata keindahan toleransi antar umat beragam. Di kota ini, pemeluk Islam, Hindu, Budha, Manichaeisme, Taoisme, Nestoriaisme, dan berbagai kepercayaan lain di kota ini hidup damai dan berdampingan.
Quanzhou juga ramai dikunjungi peziarah Muslim dari Arab karena keberadaan makam suci dua orang yang dipercaya merupakan sahabat Rasulullah. Dalam bahasa China, sahabat ini bernama Sa-ke-zu dan Wu-ko-su.
Selain makam, di Quanzhou juga terdapat salah satu masjid pertama yang ada di China, yaitu Masjid Qingjing. Masjid ini dibangun pada 1009, dan desain masjid ini dibuat berdasar desain masjid di Damaskus, Suriah.
Di kota ini juga terdapat sekitar 10 ribu makam orang Arab dengan nama keluarga Guo di Pulau Baiqi, Quanzhou. Makam-makam ini ditulisi dengan huruf China dan Arab. Makam ini jelas makam orang Islam, dan banyak di antaranya yang ditulisi dengan kata Fanke Mu yang artinya adalah makam orang asing. Ini menjadi bukti banyaknya umat Islam dari luar China yang menetap di kota ini.
Sa'ad bin Abi Waqqas, dalam 10 Sabahat Dijamin Masuk Surga
Berikut 10 sosok pemuda Sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk Surga:
1. Abu Bakar Ash-Shidiq
Dalam menyampaikan mengenai 10 sahabat yang dijamin masuk surga, Nabi Muhammad SAW menyampaikan pada istri kesayanganya yaitu Aisyah, bahwa ayahnya Abu Bakar masuk kedalam 10 sahabat yang dijamin masuk surga.
Bahkan, setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Abu Bakar-lah yang meneruskan kepemimpinan di Madinah selama periode 632-624 masehi. Abu Bakar ditunjuk berdasarkan musyawarah. Selain itu, Abu Bakar juga orang pertama yang membenarkan peristiwa Isra Miraj.
Dia begitu setia mendampingi Nabi Ketika hijrah ke Madinah. Dia juga dikenal sebagai sosok yang sangat gigih dalam melindungi orang yang memeluk agama Islam. Bahkan, dia juga sempat menjadi pengganti Imam sholat saat Nabi sedang sakit.
Nabi Muhammad juga memberikan gelar Ash-Shidiq kepada Abu Bakar. Arti Ash-Shidiq sendiri artinya ‘berkata benar’, karena Abu Bakar merupakan orang pertama yang telah mengakui peristiwa Isra Miraj.
2. Umar bin Khattab
Umar bin Khatab merupakan khalifah kedua, dia menjadi khalifah atas dasar wasiat yang diberikan oleh Abu Bakar sebelum wafat. Agar nantinya, Umar meneruskan tugas dalam membangun hingga berkembang pesat di berbagai belahan dunia.
Saat Umar bin Khattab memimpin, agama Islam sudah mulai meluas hingga ke Mesir, Palestina, Syiria, Afrika Utara, Armenia, dan daratan Eropa. Dia dikenal memiliki gelar Al-Faruq, yang artinya pembeda antara yang benar dan yang salah.
3. Utsman bin Affan
Selanjutnya yaitu, Utsman bin Affan yang dijamin masuk surga. Beliau merupakan pengganti Umar bin Khattab untuk melanjutkan kepemimpinan Islam sebagai khalifah. Saat itu, dia diberikan Amanah sebagai khalifah di usia 70 tahun.
Dalam kurung waktu 12 tahun, dia memiliki misi besar untuk memperluas islam serta membangun banyak infrastruktur. Dia dikenal sebagai Dzun Nurayn atau pemilik dua cahaya, karena dia telah menikahi kedua putri Rasulullah SAW Bernama Ruqayyah dan Ummu Kultsum.
Namun, Ketika terjadi protes besar hingga mengepung kediamanNya, seseorang penyusup dari Bani Sadus tega melukai Utsman bin Affan hingga tewas.
4. Ali bin Abi Thalib
Setelah Utsman bin Affan wafat, terjadi kekosongan pemerintahan. Ali bin Abi Thalib yang juga menantu dari Nabi Muhammad SAW ini diminta umat Islam di Madinah untuk menjadikanya sebagai khalifah.
Di bawah kepemimpinanya, Ali bin Abi Thalib mengalami perlawanan dan pertentangan. Sehingga, menimbulkan peperangan dan aksi pemberontakan. Akibatnya, kepemimpinanya sebagai seorang khalifah harus terhenti, serta mendapat sebutan khulafaur rasyidin pada sejarah perkembangan Islam.
5. Talhah bin Ubaidillah
Talhah bin Ubaidillah ini adalah sahabat Nabi yang berasal dari Quraisy. Dia menjadi salah satu dari 10 sahabat Nabi yang dijamin masuk surga. Dia sangat meyakini janji Allah dan Rasulullah SAW.
Bahkan, dia rela mengorbankan dirinya demi melindungi Rasulullah dari serangan panah menggunakan tangannya hingga terluka pada saat perang. Pada saat Perang Uhud, Talhah menjadi sahabat terbaik menurut Rasulullah dibanding sahabt yang lainya.
Talhah diberi julukan Burung Elang karena memiliki tatapan yang sangat tajam. Tidak sampai disitu, namanya disebut Rasulullah untuk mendapatkan jaminan masuk surga setelah menyebut nama Ali bin Abi Thalib.
6.Zubair bin Awwam
Zubair bin Awaam merupakan tujuh orang pertama yang sangat meyakini ajaran Islam. Bahkan, sampai ikut hijrah ke Habasyi atau Ethiopia, setelah itu Kembali ke Madinah.
Upaya Zubair tidaklah mudah, dia sempat disiksa oleh pamannya yaitu Naufal bin Khuwailid, yang sangat marah atas keputusannya masuk Islam. Zubair sendiri merupakan putra dari bibi Nabi Muhammad yang juga suami dari Asma binti Abu Bakar Ash-Shiddiq.
7. Abdurrahman bin Auf
Beliau dikenal sebagai sahabat Nabi yang memiliki banyak harta. Sahabat Nabi yang berasal dari Bani Zuhrah ini merupakan sepupu dari Sa’ad bin Abi Waqqas.
Dia meyakini agama Islam setelah Abu Bakar. Setelah itu bergabung kedalam kelompok Nabi Muhammad SAW. Selain itu, dia merupakan sosok yang begitu tawadhu. Meski mengetahui bahwa dijamin masuk surga, tetapi tidak membuatnya angkuh. Abdurrahman justru seringkali merasa khawatir karena bukan siapa-siapa. Sampai akhirnya beliau wafat dan disemayamkan dekat makam Rasulullah SAW.
8. Sa’ad bin Abi Waqqas
Sa’ad bin Abi Waqqas salah satu sahabat Nabi yang dijamin masuk surga. Dia juga merupakan paman Nabi Muhammad dari sang ibu yang berasal dari Bani Zuhrah suku Quraisy, dan dikenal sebagai pemuda cerdas dan kaya raya.
Jejak Sahabat Sa'ad bin Abi Waqqas hingga sekarang bisa disaksikan melalui situs dan Masjidnya di Negeri China. Hal itu membuktikan, peran perjuangan dakwah Sahabat Nabi yang satu ini meluaskan saya persebaran Islam di seluruh dunia hingga saat ini.
9. Sa’id bin Zaid
Sa’ad bin Zaid merupakan sahabat Nabi dari kaum Muhajirin. Sebelumnya, ia menyembah berhala dan kemudian mulai fokus untuk mempelajari Islam serta memisahkan diri dari kaum berhala.
Sosoknya dikenal sangat menjungjung tinggi adab Islam, dia mulai menjadi seorang Muslim setelah agama Islam pertama kalinya masuk ke Makkah. Dia begitu setia mengikuti Nabi, sampai mulai terlibat dalam banyak peperangan.
Selain itu, dia juga mendapat utusan untuk mengamati kafilah Quraisy. Dia juga mendapatkan ganjaran pahala dari perang badar, dan masuk kedalam daftar orang dengan jaminan masuk surga Allah.
10. Abu Ubaidah bin Al-Jarrah
Beliau adalah salah satu Muhajirin dari kaum Quraisy Mekkah yang mempercayai agama Islam. Bahkan, beliau sempat menjadi calon khalifah untuk meggantikan Muhammad beserta Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
Begitu pun suara terbanyak jatuh kepada Abu Bakar sehingga menjadi khalifah. Ubaidah mendapatkan Amanah sebagai panglima perang kaum Muslim untuk melawan kekaisaran Romawi.
Ubaidah pun sempat ikut Nabi Muhammad SAW berhijrah menyebarkan agama Islam ke Habasyah atau Ethiopia, sehingga dia masuk dalam daftar 10 sahabat Nabi yang dijamin masuk Surga.
Semoga kita semua umat Islam mampu meneladani Rasulullah SAW bersama Para Sahabatnya. Sehingga, dengan mengenal kehidupan dan keteladanan mereka, makin menguatkan keimanan kita dalam meningkatkan ibadah. Semoga Allah Subhanahu wa-ta'ala senantiasa memberikan hidayah dan membimbing setiap langkah kita agar selamat di dunia dan akhirat. Amiin.