6 Keutamaan Memberi Makan Orang Berpuasa Menurut Hadits
Puasa adalah salah satu ibadah yang memberi banyak berkah dan pahala bagi tiap muslim yang melaksanakannya. Tak hanya itu, bahkan umat muslim yang memberi makan orang berpuasa juga akan mendapatkan ganjaran yang sama sebagaimana orang yang melaksanakan ibadah tersebut.
Hal inilah yang menjadikan puasa sebagai ibadah yang kerap dilakukan oleh umat muslim. Tidak hanya puasa Ramadan, tetapi juga ibadah puasa sunah lainnya. Lantas, apa saja keutamaan bagi umat muslim yang senantiasa berbagi makanan kepada orang yang berpuasa?
Keutamaan Memberi Makan Orang Berpuasa dalam Islam
Berikut ini adalah berbagai keutamaan menyediakan makanan terhadap orang yang menunaikan ibadah puasa dalam pandangan Islam dan penting untuk dipahami oleh setiap muslim.
1. Mendapat Pahala seperti Orang yang Berpuasa
Umat muslim yang senantiasa berbagi makanan kepada orang yang sedang berpuasa akan mendapatkan pahala yang sama besarnya dengan mereka. Bahkan, jika makanan tersebut hanya dibagikan kepada satu orang.
Hal ini selaras dengan hadits memberi makan kepada orang yang berpuasa berikut:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Artinya, “Barangsiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192)
Baca Juga: Manfaat Puasa Senin Kamis untuk Rezeki Berlimpah dan Berkah
2. Didoakan oleh Malaikat
Selain mendapatkan pahala, Anda juga akan didoakan oleh para malaikat ketika memberikan makanan kepada orang puasa. Keutamaan ini telah disebutkan dalam Anas RA, ketika Nabi Muhammad saw mengunjungi tempat Sa’ad bin Ubadah RA.
Setelahnya, beliau disuguhi roti dan mentega. Kemudian setelah memakannya, Nabi Muhammad saw bersabda:
“Telah berbuka di tempatmu orang yang berpuasa, telah makan makananmu orang-orang yang baik, dan malaikat mendoakanmu.” (HR. Abu Dawud)
3. Mendapatkan Doa dari Orang yang Mendapat Makanan
Keutamaan memberi makan orang berpuasa lainnya adalah Anda akan mendapatkan doa dari orang yang menyantap hidangan tersebut. Apabila orang yang diberi makan mendoakan si pemberi makan, maka doa tersebut akan dikabulkan oleh Allah Swt.
Pasalnya, salah satu doa yang mustajab, yaitu doanya orang yang berpuasa hingga ia berbuka. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw berikut ini.
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
Artinya, “Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Doa orang yang terdzolimi.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Baca Juga: Merubah Hidup dengan Puasa Daud: Ini Tata Cara dan Keutamaannya!
4. Dijanjikan Surga oleh Allah Swt
Nabi Muhammad saw pernah berkata bahwa umat muslim yang senantiasa memberi makan orang berpuasa akan mendapatkan kamar di surga. Hal ini telah dijelaskan dalam hadits Tirmidzi yang berbunyi sebagai berikut.
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا. فَقَامَ أَعْرَابِىٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
Artinya, “Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya”. Lantas seorang Arab Badui berdiri sambil berkata, “Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasulullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan salat pada malam hari di waktu manusia pada tidur.” (HR Tirmidzi)
Baca Juga: Keutamaan dan Batas Waktu Puasa Syawal
5. Sebagai Bagian dari Sedekah
Memberi makan orang berpuasa juga merupakan bagian dari ibadah sedekah. Apalagi jika hal tersebut dilakukan dengan niat ikhlas dan mengharapkan ridho dari Allah Swt. Meski sedekah adalah ibadah yang bisa dilakukan kapan saja, tetapi bersedekah juga memiliki keutamaan dari segi pemilihan waktunya.
Jadi, apabila umat muslim menyengaja untuk bersedekah di waktu-waktu tersebut, maka amalan sedekahnya akan menjadi lebih berat dan bernilai. Di dalam hal ini, memberikan makanan orang yang berpuasa bisa dikatakan sebagai sedekah. Allah Swt bahkan telah berfirman dalam Surat Al Hadid ayat 18 yang berbunyi:
اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ - ١٨
Innal-mushshaddiqîna wal-mushshaddiqâti wa aqradlullâha qardlan ḫasanay yudlâ‘afu lahum wa lahum ajrun karîm.
Artinya, "Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia."
6. Digantikan Rezekinya oleh Allah Swt
Keutamaan berikutnya adalah akan digantikan rezekinya oleh Allah Swt. Menyambung dari poin sebelumnya, memberi makanan adalah salah satu bentuk sedekah. Jadi, siapa saja yang senantiasa melakukannya, maka akan mendapat ganjaran dari Allah Swt.
Salah satunya adalah dalam bentuk rezeki, baik itu berupa material maupun non-material. Hal ini selaras dengan firman Allah Swt dalam Surat Saba’ ayat 39 yang berbunyi sebagai berikut.
قُلْ اِنَّ رَبِّيْ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗۗ وَمَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗۚ وَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ ٣٩
Qul inna rabbî yabsuthur-rizqa limay yasyâ'u min 'ibâdihî wa yaqdiru lah, wa mâ anfaqtum min syai'in fa huwa yukhlifuhu, wa huwa khairur-râziqîn.
Artinya, "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya.' Suatu apa pun yang kamu infakkan pasti Dia akan menggantinya. Dialah sebaik-baik pemberi rezeki."
Baca Juga: Keutamaan Puasa
Yuk, Tambah Pahala dengan Memberi Makan Orang Berpuasa!
Dari penjelasan di atas, bisa diketahui bahwa ada banyak sekali keutamaan memberikan makanan kepada orang yang berpuasa dalam pandangan Islam. Namun, perlu digaris bawahi bahwa makanan yang diberikan tidak harus makanan berat.
Sebagaimana yang telah dijelaskan Al-Munawi dalam Kitab Faidhul Qodir, yakni makanan yang diberikan tidaklah harus makanan berat, tetapi bisa dengan memberikan makan malam atau sekadar kurma. Apabila masih tidak mampu, maka bisa juga hanya dengan memberi seteguk air untuk berbuka.
Dengan banyaknya pahala dan keutamaan yang bisa kita dapatkan hanya dengan memberi makan orang berpuasa, tentunya saja hal ini bisa jadi salah satu ibadah yang dapat dilakukan siapa saja.