Makhluk Terakhir saat Hari Kiamat
Banyak orang bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi di akhir kehidupan duniawi ini, siapa yang akan mati lebih dulu, dan bagaimana orang akan mati di pengujung jam, dan makhluk apa yang tidak akan mati sama sekali.
Dalam Al Quran, Allah SWT telah menyebutkan bahwa malaikat maut bertugas untuk mengambil nyawa setiap makhluk di bumi. Namun siapakah yang terakhir kali akan dicabut nyawanya.
Ada beberapa hadits tentang ini dari para sahabat. Rasulullah pernah bertanya kepada malaikat maut siapa yang tersisa dari ciptaan-Nya, karena dia adalah yang paling berpengetahuan dari mereka yang tersisa, dan malaikat maut mengatakan kepadanya bahwa hanya dia yang tersisa.
Syekh Shalih al-Munjid dalam Maut al-Malaikat, menjelaskan nantinya Allah akan memerintahkan malaikat maut untuk mati paling akhir dari semua makhluk. Namun saat di alam kematian, malaikat maut nantinya tidak akan melalui cara yang sama seperti makhluk lainnya.
Oleh karena itu, orang terakhir yang meninggal setelah malaikat meniup sangkakala adalah Jibril, Israfil dan yang terakhir adalah malaikat maut, Izrail.
Malaikat sebagaimana disebutkan dalam banyak teks, ditakdirkan untuk mati. Karena semua ciptaan Allah SWT, termasuk manusia, jin, dan makhluk-makhluk lainnya akan mati. Hal ini dijelaskan dalam Alquran Surah az-Zumar ayat 68:
وَنُفِخَ فِى الصُّوۡرِ فَصَعِقَ مَنۡ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنۡ فِى الۡاَرۡضِ اِلَّا مَنۡ شَآءَ اللّٰهُ ؕ ثُمَّ نُفِخَ فِيۡهِ اُخۡرٰى فَاِذَا هُمۡ قِيَامٌ يَّنۡظُرُوۡنَ
Artinya: "Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah)." (QS Az-Zumar: 68)
Dalam ayat tersebut menjelaskan tentang tiupan sangkakala yang seketika memusnahkan semua isi jagat raya hanya dalam sekejap. Tentunya tiupan terompet tersebut atas izin Allah Subhanahu wa ta'ala. Tidak hanya mematikan, juga berfungsi membangkitkan kembali seluruh makhluk.
Namun, ada yang menarik. Ketika sangkakala ditiupkan, semua akan musnah, kecuali makhluk-makhluk yang dikehendaki Allah Subhanahu wa ta'ala, yaitu di antaranya Malaikat Mikail, Malaikat Israfil, Malaikat Maut, dan Malaikat Penunggu Arsy.
Akan tetapi malaikat-malaikat itu pada akhirnya akan tetap mati. Namun ada satu yang tetap hidup hingga hari pembalasan itu tiba, yakni Malaikat Izrail. Ia menjadi makhluk ciptaan Allah yang terakhir hidup.
Sebagaimana dalam riwayat Muhammad bin Ka'ab dari Abu Hurairah berkata, "Kemudian Allah berfirman: 'Jibril, Mikail, Israfil, dan juga Hamalatul Arsy harus mati'."
Kemudian Allah Subhanahu wa ta'ala bertanya kembali, "Hai Malaikat Maut (Izrail), siapakah yang masih tinggal dari makhluk-Ku?" Malaikat Izrail pun menjawab, "Engkau Dzat yang Hidup yang tidak akan mati, tinggal hamba-Mu yang lemah, Malaikat Maut." Jadi, Malaikat Izrail merupakan makhluk terakhir yang hidup saat hari Kiamat terjadi.
Lantas, Allah Subhanahu wa ta'ala kembali berseru, "Hai Malaikat Maut, tidakkah kau mendengar firman-Ku: "Kullu Nafsin Dzaiqotul Maut (setiap yang bernyawa pasti mati). Aku jadikan ini untuk tugasmu itu, dan kini matilah engkau."
Setelah Izrail dicabut nyawanya oleh Allah Subhanahu wa ta'ala, lantas ia menjerit kesakitan karena memang benar-benar pedih. Padahal, ia adalah malaikat yang ditugaskan sebagai makhluk pencabut nyawa semua makhluk. Tanpa ampun, Izrail akan mencabut setiap nyawa setelah mendapatkan izin dari Allah Subhanahu wa ta'ala.
Lalu Malaikat Izrail berkata, "Andaikan aku mengetahui bahwa pencabutan ruh itu seberat ini niscaya aku akan lebih lembut saat mencabut ruh-ruh orang mukmin."
Ibnu Katsir, menjelaskan dalam kitab tafsirnya, malaikat termasuk dalam ayat ini. Karena mereka ada di langit dan kematian terjadi pada pukulan kedua yang disebut petir dan dalam pukulan ini semua orang yang hidup akan mati baik makhluk langit dan bumi, kecuali mereka yang telah ditakdirkan Allah SWT.
Dia mengambil jiwa-jiwa yang lainnya, dan yang terakhir dari makhluk yang mati adalah malaikat maut. Bukti lain juga terdapat pada firman Allah, al-Qaṣaṣ ayat 88:
وَلَا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ ۘ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ ۚ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Dan jangan (pula) engkau sembah Tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.”
Abdurrahman bin Abu Bakar Jalaluddin al-Suyuti dalam Syarh as-Shudur bi Syarh Hal al-Mauwta wa al-Qubur, mengutip Muhammad bin Ka'b al-Quradhi, dia berkata:
“Telah sampai padanya bahwa makhluk terakhir yang meninggal yang diciptakan Allah SWT adalah malaikat maut. Saat para penghuni bumi meninggal dalam kepanikan, kemudian setelah itu dia mati dan dia juga menyebutkan bahwa kematian lebih parah bagi malaikat maut dari semua ciptaan.”
(WIT)