Blog Islam Sehari-hari Puasa

11 Larangan Saat Puasa Wajib dan Sunnah yang Harus Dihindari

11 Larangan Saat Puasa Wajib dan Sunnah yang Harus Dihindari
11 Larangan Saat Puasa Wajib dan Sunnah yang Harus Dihindari

Puasa merupakan salah satu ibadah yang umat Muslim jalankan, baik itu puasa wajib maupun puasa sunnah. Namun, tidak jarang masih banyak yang belum sepenuhnya memahami larangan saat puasa yang harus dijauhi, sehingga kehilangan keutamaan atau bahkan batal.

Dalam artikel ini, kita akan belajar dan memahami hal apa saja yg dilarang saat puasa​. Dengan begitu, Anda bisa menjaga puasa agar tetap sah dan meraih pahala yang maksimal.

11 Larangan Saat Puasa

Berikut adalah macam-macam larangan saat puasa yang bisa menghilangkan pahala ibadah puasa.

1. Tidak Ikhlas

Berdasarkan hadis riwayat An Nasa’i dan Ibnu Majah, Rasulullah SAW pernah mengingatkan tentang betapa banyak orang yang ibadah puasanya sia-sia. Hadis tersebut berbunyi:

كَم مِّن صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِن صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْعُ وَالْعَطَشُ

Kam min shaaimin laisa lahuuhu min shiyaamihi illal juu’u wal athsyu.

Artinya: “Betapa banyak orang yang berpuasa akan tetapi tidak mendapatkan apa-apa, kecuali lapar dan haus”. (HR. An Nasa’i dan Ibnu Majah)

Mereka yang termasuk dalam kategori puasa yang sia-sia adalah mereka yang tidak melakukannya dengan niat yang tulus. Mereka menjalankan puasa bukan semata-mata karena Allah SWT, melainkan didorong oleh alasan duniawi. Allah SWT hanya menerima ibadah yang dilakukan dengan ikhlas.

Baca Juga: Memahami Makna Tawasul dan Jenis-jenisnya

2. Makan dan Minum dengan Sengaja

Puasa ditandai dengan menahan diri dari makan dan minum, serta segala perbuatan yang bisa membatalkannya, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Oleh karena itu, puasa akan batal dan kehilangan keberkahannya jika Anda makan atau minum dengan sengaja.

Namun, puasa tidak batal jika Anda tidak sengaja makan dan minum, seperti yang tertulis dalam hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim berikut ini.

مَنْ أَكَلَ نَاسِيًا وَهُوَ صَائِمٌ فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ، فَإِنَّمَا أَطْعَمَهُ اللهُ وَسَقَاهُ

Artinya:

“Barang siapa yang makan karena lupa sementara ia sedang berpuasa, hendaklah ia melanjutkan puasanya karena sesungguhnya Allah telah memberinya makan dan minum”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

3. Muntah dengan Sengaja

Larangan saat puasa selanjutnya adalah muntah dengan sengaja. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang muntah karena terpaksa, maka tidak wajib baginya untuk mengganti puasa. Dan barang siapa yang muntah dengan sengaja, maka ia wajib membayar qadha”.

Lantas, bagaimana jika Anda muntah karena mabuk kendaraan? Ketika Anda muntah akibat mabuk kendaraan, itu terjadi secara tidak sengaja. Oleh karena itu, puasa Anda tidak batal dan Anda boleh melanjutkan puasa, selama tidak ada sedikitpun muntahan yang sengaja tertelan.

4. Berjima’ atau Bersetubuh di Siang Hari

Berjima’ atau berhubungan suami istri diperbolehkan dalam Islam, namun tidak boleh dilakukan di siang hari selama berpuasa. Berdasarkan Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 187, suami dan istri diperbolehkan bercampur atau berjima' di malam hari, tetapi dilarang pada siang hari saat berpuasa. 

Pelanggaran terhadap larangan ini memiliki konsekuensi hukum, yaitu memerdekakan seorang budak mukmin. Jika itu tidak memungkinkan, pasangan suami istri yang melanggar harus mengganti puasa dengan berpuasa dua bulan berturut-turut di luar bulan Ramadan.

Jika keduanya masih tidak mampu melakukannya, mereka wajib memberi makan 60 orang fakir miskin, di mana masing-masing sebanyak satu mud atau sekitar 0,6 kilogram beras.

Baca Juga: Hukum Mandi Junub Setelah Subuh dan Tata Cara yang Benar

5. Haid dan Nifas

Bagi wanita, puasa bisa batal jika mengalami haid atau nifas. Setelah itu, wanita dapat menggantinya dengan melakukan qadha puasa di luar bulan Ramadhan. Sebagaimana yang tertulis dalam hadis riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda: “Bukankah kalau wanita haid, ia tidak shalat dan juga tidak menunaikan puasa”.

Baca Juga: Wajib Tahu! 9 Amalan Saat Haid di Bulan Suci Ramadhan

6. Keluar Air Mani dengan Sengaja

Mengeluarkan air mani dengan sengaja juga menjadi salah satu hal yang dilarang saat puasa. Sebagaimana yang tertulis dalam hadis riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda: “(Allah Ta’ala berfirman): Saat berpuasa ia meninggalkan makan, minum, dan syahwat karena-Ku”.

Namun, jika air mani keluar karena berkhayal atau mimpi basah (ihtilam), hal tersebut tidak membatalkan puasa. Sesuai dengan hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT memaafkan umat-Nya atas apa yang terbayang di hati mereka, selama tidak melakukan atau mengungkapkannya”.

7. Mengumpat dan Marah

Puasa bukan hanya sekadar menahan rasa haus dan lapar, tetapi juga menuntut kita untuk menahan amarah emosi. Mengucapkan kata-kata kotor atau marah dapat mengurangi hingga menghilangkan pahala puasa.

Dalam hadis riwayat An-Nasa’i, Rasulullah SAW bersabda: “Pada hari seseorang berpuasa, janganlah ia berkata kotor atau berbuat gaduh. Jika ada yang mengajak berbantah atau bermusuhan, hendaklah ia mengatakan: ‘Saya sedang berpuasa’”.

8. Berdusta

Sebenarnya, berdusta bukan hanya menjadi larangan saat puasa, melainkan merupakan larangan yang harus setiap Muslim jauhi dalam kehidupan sehari-hari. Berdusta atau berbohong secara jelas bisa membuat puasa menjadi sia-sia atau menghilangkan nilai pahalanya.

Seperti yang tercantum dalam hadis riwayat Bukhari berikut ini.

“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah SWT tidak membutuhkan orang tersebut untuk meninggalkan makanan dan minumannya”. (HR. Bukhari)

9. Memasukkan Sesuatu Melalui Kubul dan Dubur

Saat ini, ada dua cara umum untuk memasukkan obat ke dalam tubuh, yaitu melalui bagian depan (qubul) atau bagian belakang (dubur). Saat berpuasa, memasukkan sesuatu ke dalam tubuh melalui kedua saluran tersebut dapat membatalkan puasa.

Jika Anda sedang sakit dan membutuhkan obat di siang hari, sebaiknya Anda tidak berpuasa pada hari tersebut dan menggantinya dengan qadha di luar bulan Ramadhan. Dengan begitu, puasa tidak akan memberatkan saat Anda seharusnya fokus memulihkan diri dari sakit.

10. Berkumur dan Istinsyaq Berlebihan

Pada dasarnya, berkumur dan ber-istinsyaq atau memasukkan air ke hidup saat wudhu tidak membatalkan puasa. Bahkan, saat tidak berpuasa, Rasulullah SAW menganjurkan untuk berkumur dan istinsyaq dengan baik agar mulut dan hidung lebih bersih.

Namun, berkumur dan istinsyaq termasuk larangan saat puasa jika Anda melakukannya secara berlebihan, karena berisiko memasukkan air ke dalam perut. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:

“Ratakanlah air wudhu dan selah-selahilah jari-jarimu, serta keras-keraskanlah menghirup air di hidung, kecuali apabila kamu sedang berpuasa”. (HR. Tirmidzi)

11. Ghibah

Ghibah adalah perbuatan yang sia-sia dan dapat menghilangkan pahala puasa. Bahkan, berghibah diibaratkan seperti memakan daging saudara sendiri. Hal ini sesuai dengan isi Al-Qur'an surah Al Hujuraat ayat 12 yang melarang ghibah, yang berlaku tidak hanya saat puasa.

Baca Juga: Hukum Puasa saat Hamil Muda Menurut Islam dan Tipsnya

Jauhi Larangan Saat Puasa untuk Meraih Keberkahan

Sudah tahu apa saja yang dilarang saat puasa, ‘kan? Menjauhi larangan-larangan tersebut sangat penting untuk memastikan ibadah Anda tetap sempurna.

Untuk meningkatkan kualitas ibadah, gantilah aktivitas yang kurang bermanfaat dengan hal-hal yang lebih bermanfaat, seperti membaca Al-Qur'an, bersedekah, dan berbagai amalan baik lainnya. Terdapat berbagai keutamaan membaca Al-Qur’an dan bersedekah yang bisa Anda dapatkan.

Ibadah yang Anda lakukan dengan ikhlas dan penuh kesabaran bisa mendatangkan keberkahan yang banyak orang idam-idamkan. Dengan demikian, puasa yang Anda lakukan menjadi lebih bermakna.

Tags