Keistimewaan Bacaan Doa Nabi Yunus dan Cara Mengamalkannya
Allah Subhanahu wa-ta'ala (SWT) mengutus para nabi dan rasul-Nya, sebagai petunjuk kepada umat manusia agar menjalankan ketakwaan kepada-Nya. Manusia berusaha dan berikhtiar penuh, sesudah itu berserah diri akan qudrat dan iradah Allah Ta'ala.
Manusia berkemampuan untuk berusaha. Meski sekuat tenaga terlah berusaha dan berikhtiar (bekerja dan berusaha), berdoa merupakan bagian dari bentuk ikhtiar manusia untuk memohon sesuatu kepada Allah SWT. Melalui doa, diharapkan hajat yang diinginkan manusia bisa terkabul. Salah satu doa sangat mujarab dan mudah dikabulkan, adalah doa Nabi Yunus alaihissalam (AS).
Doa sebagai elemen terkabulnya hajat dan harapan, sebagai janji Allah Ta'ala, tercantum dalam Al-Quran surat Surah Al-Mukmin ayat 60 yang berbunyi:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (QS Surah Al-Mukmin ayat 60)
Kisah Nabi Yunus dalam Al-Quran
Nabi Yunus alaihissalam (AS) termasuk salah satu Nabi yang kisahnya diceritakan berkali-kali dalam Al-Quran. Bahkan, namanya diabadikan menjadi salah satu surah. Allah menceritakan kisah Nabi Yunus sebanyak empat kali dalam kitab-Nya tersebut.
Pertama, kisah Yunus AS disebutkan Allah dalam Surah Yunus (10) ayat 98:
“Maka mengapa tidak ada (penduduk) suatu negeri pun yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Ketika mereka (kaum Yunus) itu beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai waktu tertentu.” (QS Surah Yunus ayat 98)
Kemudian Allah menyebutkannya pada Surah Al-Anbiya’ (21) ayat 87—88:
“Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ‘Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh aku termasuk orang-orang yang zalim’.
Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.” (QS Surah Al-Anbiya’ (21) ayat 87—88)
Kisah Nabi Yunus juga dapat kita temukan pada Surah As-Saffat (37) ayat 139—148:
Artinya:
“Dan sungguh, Yunus benar-benar termasuk salah seorang Rasul, (ingatlah) ketika dia lari, ke kapal yang penuh muatan, kemudian dia ikut diundi ternyata dia termasuk orang-orang yang kalah (dalam undian).
Maka dia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berzikir (bertasbih) kepada Allah, niscaya dia akan tetap tinggal di perut (ikan itu) sampai hari kebangkitan.
Kemudian Kami lemparkan dia ke daratan yang tandus, sedang dia dalam keadaan sakit. Kemudian untuk dia Kami tumbuhkan sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada seratus ribu (orang) atau lebih, sehingga mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu tertentu.”
Terakhir, Allah mengisahkan tentang Nabi Yunus pada Surah Al-Qalam (68) ayat 48—50:
“Maka bersabarlah engkau (Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah engkau seperti (Yunus) orang yang berada dalam (perut) ikan ketika dia berdoa dengan hati sedih.
Sekiranya dia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, pastilah dia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela. Lalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang yang saleh.” (Al-Quran Surah As-Saffat ayat 139—148)
Doa Nabi Yunus
Salah satu doa yang mustajab yakni doa Nabi Yunus AS yang juga tertera dalam kitab suci Al-Quran. Begitu mustajabnya, doa ini masih diamalkan oleh umat Muslim sampai sekarang.
Doa yang dipanjatkan Nabi Yunus AS saat berada dalam perut ikan. Saat menjalankan misi dakwah menyebarkan agama Islam, Nabi Yunus AS diberi cobaan oleh Allah SWT. Ia ditelan ikan paus dan terkurung dalam perut ikan berukuran raksasa tersebut.
Dalam situasi yang mencekam, ia optimis dan yakin bahwa Allah adalah penyelamat terbesar. Ia kemudian memanjatkan doa yang berbunyi berikut ini:
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Lafadz:
Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka, innii kuntu minadz dzaalimiin
Artinya:
“Ya Allah, Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Allah. Sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri dan aku termasuk golongan orang yang zalim.”
Nabi Yunus AS tanpa henti meminta pengampunan kepada Allah selama 40 hari berturut-turut. Karena kesungguhannya, Allah mengabulkan doa Nabi Yunus dan mengeluarkannya dari perut ikan paus.
Keutamaan dan Keistimewaan Doa Nabi Yunus
Doa Nabi Yunus memiliki berbagai manfaat dan keistimewaan, tak heran banyak ulama yang mengamalkan doa satu ini. Syekh Sayyid Muhammad bin al-Alawy al-Maliky al-Hasani dalam kitab Abwab al-Faraj mengungkapkan para ulama dan wali ada yang membacanya 40 kali setelah shalat subuh tanpa terputus sama sekali, bahkan ada yang membaca 1000 kali setiap hari.
Di dalam doa tersebut, terdapat tiga keistimewaan antara lain sebagai berikut:
1. Pengakuan tauhid, percaya akan keagungan Allah SWT
2. Pengakuan atas dosa yang dilakukan
3. Permohonan ampun kepada Allah SWT
Keistimewaan ini membuat Doa Nabi Yunus diabadikan dalam ayat Al-Quran.
وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ
إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ (87
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ (88
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya
(menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap:
“Bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang yang zalim.”
Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al Anbiya’: 87-88)
Selain keistimewaan, manfaat berikut dirasakan bila membaca doa ini.
1. Mendapat Ampunan Allah
Doa Nabi Yunus berisi taubat dan permintaan maaf kepada Allah SWT atas semua dosa-dosa yang pernah diperbuat. Dengan membaca doa ini, niscaya Allah SWT akan menerima taubat umat Muslim, selama itu dilakukan dengan bersungguh-sungguh.
2. Segala Keinginan Dikabulkan Allah SWT
Kisah Nabi Yunus AS, setiap Muslim yang memanjatkan doa ini niscaya keinginannya akan dikabulkan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
“Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah: “Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka, innii kuntu minadz dzaalimiin”. (Artinya: Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau (ya Allah), Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk di antara orang-orang yang berbuat zalim/aniaya). Sesungguhnya tidaklah seorang Muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah, melainkan Allah kabulkan baginya.” (H.R. At-Tirmidzi).
3. Mendapat Pahala Orang yang Mati Syahid
Dalam riwayat al-Hakim dari Sa’ad bin Abi Waqash disebutkan bahwa apabila seseorang membaca doa ini 40 kali ketika sakit lalu meninggal, maka ia akan mendapat pahala orang yang meninggal syahid.
Waktu Terbaik Membaca Doa Nabi Yunus AS
Dengan banyaknya manfaat dan keistimewaan yang terkandung, kapan waktu terbaik membaca doa Nabi Yunus AS?
Di kalangan ulama berkesepakatan (jumhur ulama) menganjurkan membaca doa ini kala seseorang sedang dilanda kesulitan. Kendati demikian, bukan berarti seseorang hanya berdoa ketika terkena musibah. Seorang Muslim layak berdoa dalam kondisi apapun, karena doa adalah unsur esensial dalam beribadah.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW "Doa itu ibadah" dan "Tiada sesuatu yang paling mulia dalam pandangan Allah, selain dari berdoa kepada-Nya, sedang kita dalam keadaan lapang".
Berikut waktu paling baik memanjatkan doa:
* Antara azan dan iqamat
* Menjelang waktu shalat dan sesudahnya
* Waktu sepertiga malam yang terakhir
* Sepanjang hari Jumat
* Antara Dzuhur dan Ashar, serta Ashar dan Maghrib
* Ketika Khatam membaca Al-Quran
* Saat turun hujan
* Ketika melakukan Tawaf
* Ketika menghadapi musuh di medan perang
* Dalam berdoa sebaiknya diulang 3 (tiga) kali.
Cara berdoa Rasulullah SAW yang mustajab dikabulkan Allah. Cara doa ini bisa jadi amalan.
Menjadi kebiasaan Rasulullah SAW mengulang doa, dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu, “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sangat menyukai berdoa (dengan mengulang) tiga kali dan istighfar tiga kali.”
Demikian Keistimewaan Bacaan Doa Nabi Yunus dan Cara Mengamalkannya. Wallahu a'lam.