Inilah Bacaan Doa Dzikir Petang Sesuai Sunnah
Ketakwaan dan keimanan seseorang tak bisa dilalui dengan keseriusan. Di antara keseriusan dalam meraih derajat ketakwaan adalah ikhtiar yang terus-menerus dilakukan seorang Muslim dengan berdzikir guna mengingat Allah Subhanahu wa-ta'ala (SWT) setiap hari, baik pagi maupun petang.
Tentu saja, ketakwaan diwujudkan dengan terpenuhinya segala kewajiban yang berlaku dalam ajaran Islam. Selain hal-hal wajib, adalah menjalankan amalan-amalan sunnah. Di antara, berdzikir dan beristighfar.
Berdzikir, diiringi dengan bersabar dalam menjalani cobaan dan berusaha menerima apapun ketetapan Allah SWT dengan berlapang dada. Hal itu dapat membuat hati kita menjadi tenang dan tidak mudah gelisah.
Allah telah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 153 :
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah: 153) Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya. (QS. Al-Baqarah: 154)
Sebagai seorang Muslim, lazim bila kita selalu mengingat Allah Subhanahu wa-ta'ala (SWT). Dengan banyak mengingat Allah SWT, maka Allah SWT juga akan mengingat kita, dan segala urusan akan terasa ringan dan mudah.
Mengingat Allah SWT bisa dengan bermacam-macam cara. Salah satu yang paling ringan, yang bisa kita kerjakan kapan pun, di mana pun, adalah dengan membaca dzikir. Dzikir dilakukan dengan melafazkan pujian-pujian untuk Allah SWT.
Berdzikir tak hanya untuk mengingat Allah semata, tapi juga bisa mendekatkan kita kepada-Nya. Dengan berdzikir, hati dan pikiran kita juga akan terasa lebih tenang dan tenteram.
Dzikir adalah bentuk amalan yang sangat mudah dilakukan. Anda bisa melafazkannya kapanpun. Tapi yang terbaik adalah di waktu pagi dan petang. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam salah satu ayatnya:
"Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut Nama) Allah dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang." (QS. Al-Ahzab : 41-42).
"Maka bertasbihlah kepada Allah pada petang hari dan pada pagi hari (waktu subuh)." (QS. Ar-Rum : 17).
Inilah bacaan dzikir petang sesuai sunnah
Ada beberapa bacaan dzikir petang sesuai sunnah yang bisa diamalkan.
Bacaan dzikir petang sesuai sunnah yang pertama adalah dengan melafadzkan ayat kursi sebanyak 1 kali. Siapa saja yang membaca ayat kursi di waktu petang, maka dirinya akan dilindungi oleh Allah hingga pagi. Dan siapa yang membacanya di waktu pagi, maka Allah akan lindungi hingga petang.
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Artinya:
“Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al-Baqarah : 255).
Meminta Kebaikan di Malam Hari
Bacaan dzikir petang sesuai sunnah yang kedua bisa dengan melafadzkan bacaan berikut sebanyak satu kali:
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ للهِ، وَالْحَمْدُ للهِ، لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Lafadz:
Amsaynaa wa amsal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzihil lailah wa khoiro maa ba’dahaa, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzihil lailah wa syarri maa ba’dahaa. Robbi a’udzu bika minal kasali wa suu-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.
Artinya:
"Kami telah memasuki waktu petang dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di kubur."
Membaca Sayyidul Istighfar
Bacaan dzikir petang sesuai sunnah yang ketiga yaitu dengan membaca Sayyidul Istighfar sebanyak 1 kali. Berikut adalah bacaannya:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Lafadz:
Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.
Artinya:
“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Diriwayatkan dari hadits Bukhari, seseorang yang membacanya di siang hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati pada hari tersebut sebelum petang, maka ia termasuk penghuni surga. Dan seseorang yang membacanya di malam hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum pagi, maka ia termasuk penghuni surga.
Dzikir Meminta Perlindungan dan Keselamatan
Dzikir petang sesuai sunnah juga bisa dengan mengamalkan bacaan berikut,
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (Dibaca 1 x).
Diriwayatkan dari Abu Daud dan Ibnu Majah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkan doa ini di pagi dan petang hari. Di dalamnya bacaan dzikir ini berisi perlindungan dan keselamatan pada agama, dunia, keluarga dan harta dari berbagai gangguan.
Dzikir yang Diajarkan pada Abu Bakar RA
Dzikir petang sesuai sunnah bisa dengan mengamalkan bacaan dari apa yang telah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ajarkan kepada Sayyidina Abu Bakar Radhiyallahu anhu (RA) berikut ini,
اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
Lafadz:
Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy-syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. Robba kulli syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu bika min syarri nafsii wa min syarrisy-syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurrohu ilaa muslim.
Artinya:
“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik pada Allah), dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.”
Doa ini dibaca sebanyak 1 kali, dan diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk dibaca pada pagi, petang dan saat beranjak tidur.
Membaca "Subhanallah Wa Bi Hamdih"
Kita juga bisa membaca lafadz 'subhanallah wa bi hamdih' di petang hari sebanyak 100 kali. Barangsiapa yang mengucapkan kalimat ini di pagi dan petang hari sebanyak 100 x, maka tidak ada yang datang pada hari kiamat yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali orang yang mengucapkan semisal atau lebih dari itu.
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
Artinya:
“Maha suci Allah, aku memuji-Nya.”
Dzikir Petang
Dzikir petang sesuai sunnah terakhir yaitu bisa dengan membaca lafadz berikut sebanyak 10 kali. Karena barangsiapa yang membacanya di pagi hari sebanyak sepuluh kali, Allah SWT akan mencatatkan baginya 10 kebaikan, menghapuskan 10 kesalahan, mendapatkan kebaikan seperti memerdekakan 10 budak, dan mendapat perlindungan dari gangguan setan hingga petang hari. Dan siapa yang mengucapkannya di petang hari, ia juga akan mendapatkan keutamaan yang serupa.
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
Lafadz:
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
Artinya:
“Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.”
Petunjuk sesuai sunnah menjadi bagian penting amalan-amalan ibadah yang dilakukan setiap pribadi Muslim yang bersungguh-sungguh untuk meraih derajat ketakwaan di hadapan Allah Ta'ala. Semoga kita mampu mengamalkannya setiap waktu.
Demikian, Wallahu a'lam bisshoawab.