Blog Islam Sehari-hari Alquran dan Hadist

Hak dan Kewajiban Suami Istri: Setara tapi Berbeda

Hak dan Kewajiban Suami Istri Setara tapi Berbeda
Hak dan Kewajiban Suami Istri Setara tapi Berbeda

Salah satu pondasi terpenting dalam berumah tangga adalah mengetahui serta melaksanakan hak dan kewajiban suami istri. Dengan lancarnya peran masing-masing, menciptakan rasa saling menghargai tetapi juga menciptakan keharmonisan. Mari simak hak dan kewajiban tersebut menurut Islam!

Macam-macam Hak dan Kewajiban Suami Istri

Pada era modern ini, sering terjadi fenomena ketimpangan peran antara suami dan istri yang membingungkan. Maka dari itu, kita harus mengingat kembali pada pedoman hidup umat manusia, yakni Al-Qur’an.

Surah An-Nisa ayat 34 menyatakan: “Laki-laki (suami) adalah penanggung jawab atas perempuan (istri) karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.”.

Ayat tersebut secara eksplisit menjelaskan bahwa lelaki adalah pemimpin kaum perempuan karena dua hal, yakni pemberian dari Allah SWT dan apabila telah menafkahkan sebagian hartanya. Jadi selama syarat tersebut terpenuhi, kebingungan mengenai peran antara laki-laki dan perempuan bisa terhindari.

Baca Juga: Puasa Sebelum Menikah dari Sudut Pandang Islam dan Tradisi Jawa

Kewajiban Suami dan Hak Istri

Dalam perspektif Islam, hak dan kewajiban suami istri telah diatur dengan jelas agar tercipta rumah tangga yang harmonis, sakinah, mawaddah, dan rahmah. Seorang suami harus paham bahwa sebagai pemimpin, dia memiliki banyak kewajiban pada keluarga, terutama istrinya. Di antaranya dijelaskan di bawah ini. 

1. Memberi Nafkah, Makanan, Pakaian, dan Tempat Tinggal

Surah An-Nisa ayat 34 di atas juga sudah menyebutkan salah satu kewajiban suami pada istrinya, yakni memberikan nafkah. Lebih dalam lagi, Surah Al-Baqarah ayat 233 juga menjelaskan kewajiban, baik bagi suami maupun istri kepada keluarganya.

Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu yang ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.” 

Kewajiban memberikan tempat tinggal berasal dari Firman Allah SWT yang artinya: “Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu (suami) bertempat tinggal menurut kemampuan kamu,...” (QS. At-Talaaq: 6). 

Baca Juga: Adab Pernikahan, Mengenal Hak Suami dan Hak Istri

2. Bergaul yang Baik dengan Istri

Salah satu hak dan kewajiban suami istri adalah saling bergaul dengan cara yang baik. Menggauli istri dengan baik dan adil merupakan salah satu kewajiban seorang suami pada istrinya, sesuai dengan Firman Allah SWT yang artinya:

“...Pergaulilah mereka dengan cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak di dalamnya.” (QS. An-Nisa: 19)

Ayat ini ditujukan kepada suami-suami agar berbicara dengan baik kepada istrinya. Termasuk juga dalam bersikap, berperilaku, dan berpenampilan yang baik, sebagaimana suami yang juga menyukai hal-hal baik tersebut dari istrinya. 

‘Aisyah ra., juga meriwayatkan Sabda Rasulullah SAW, yang artinya: 

Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR. Tirmidzi, no. 3895. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Hadits tersebut juga menunjukkan bahwa perilaku yang baik pada istri dan keluarga juga merupakan salah satu akhlak Rasulullah SAW yang perlu kita tiru.

3. Menjaga Istri dari Dosa dengan Membimbingnya pada Ketaatan pada Allah

Menjaga istri dan anak-anaknya dari dosa juga merupakan kewajiban suami. Sesuai dengan Firman Allah SWT dalam surah At-Tahrim ayat 6, yang berbunyi: “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.

Salah satu cara untuk menjalankan perintah ini adalah dengan mengajarkan pendidikan agama Islam kepada istri dan anak yang sesuai dengan apa yang Rasulullah contohkan dalam ketaatan pada Allah. 

Selain mendidik, suami juga perlu memberikan nasihat atau teguran dengan kata-kata dan tindakan yang tidak melukai hati ketika istrinya khilaf.

4. Memberikan Kasih Sayang

Penjelasan bahwa kasih sayang adalah suatu hak dan kewajiban suami istri berada dalam surah Ar-Rum ayat 21, yang artinya:

Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.

Baca Juga: Perbedaan Mahram dan Muhrim yang Perlu Diketahui

Kewajiban Istri dan Hak Suami

Islam juga mengajarkan kewajiban istri kepada suaminya. Maka dari itu, hak dan kewajiban suami istri merupakan hal yang adil, setara, walau tidak sama. Di bawah ini adalah pembahasannya secara singkat. 

1.  Menaati Suami

Bagian awal surah An-Nisa ayat 34, “Laki-laki (suami) adalah penanggung jawab para perempuan (istri)...” sudah jelas menyatakan bahwa laki-laki (suami) adalah penanggung jawab atau pemimpin dari para perempuan (istri). Maka dari itu, seorang istri perlu mengikuti perkataan suami selama tidak menyalahi syariat yang Allah berikan melalui Rasulullah. 

Ayat ini menyiratkan juga menyiratkan banyak hal lain,termasuk di antaranya perlu adanya komunikasi yang baik di antara suami dan istri. Kondisi ini ditunjukkan dalam salah satu sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam yang artinya: 

Tidak boleh seorang wanita berpuasa selain Ramadan sedangkan suaminya sedang ada (tidak bepergian) kecuali dengan izin suaminya.” (HR. Abu Dawud).

Hadist ini menunjukkan bahwa seorang istri bahkan tidak boleh berpuasa sunnah tanpa seizin suaminya apabila ia di rumah. Perlakuan ini diperlukan untuk menunjukkan penghormatan pada hak-hak suami dalam rumah tangga.

2. Menjaga Diri Sendiri dan Harta Suami

Bagian selanjutnya dari surah An-Nisa ayat 34 menjelaskan kewajiban para istri yang bunyinya: “...Perempuan-perempuan saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suami) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka).

Salah satu contohnya adalah dengan tidak mengizinkan masuk seorang laki-laki yang bukan mahram ke rumah suaminya tanpa izin suaminya. Di samping itu, seorang istri juga tidak boleh mengambil harta suami tanpa seizinnya, kecuali karena alasan yang dibenarkan syariat Islam. 

3. Bersyukur pada Allah dan Suaminya

Jika seorang suami menunaikan kewajibannya menafkahi sang istri sesuai kemampuannya, maka seorang istri yang taat pada Allah harus senantiasa bersyukur pada Allah dan suaminya atas pemberian tersebut. 

Sebuah hadits Rasulullah menunjukkan bahwa Allah membenci seorang istri yang tidak bersyukur pada suaminya:

Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak bersyukur kepada suaminya, dan ia tidak merasa cukup dengan apa yang diberikan suaminya” (HR. An Nasa’i no. 9086, Al Baihaqi dalam Sunanul Kubra [7/294], dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Targhib no. 1944)

Baca Juga: Hukum Mandi Junub Setelah Subuh dan Tata Cara yang Benar

Jalani Hak dan Kewajiban Suami Istri Sesuai Perintah Allah SWT

Memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban sesuai perintah Allah SWT dan sunnah Rasulullah SAW adalah kunci dalam menciptakan hubungan yang harmonis dan penuh cinta. Sesungguhnya, salah satu faktor kebahagiaan dalam pernikahan adalah usaha kedua belah pihak dalam memahami dan menerapkan apa yang telah Allah dan Rasul-nya perintahkan.

Selain menunaikan hal-hal di atas, suami dan istri perlu terus saling mengingatkan dalam hal kebaikan, termasuk merutinkan ibadah membaca, memahami, dan mengamalkan Al Qur-an maupun bersedekah

Semoga dengan begitu kehidupan berumah tangga menjadi lebih baik dan dinantikan oleh surga Allah SWT.

Tags