Blog Islam Sehari-hari Alquran dan Hadist

Berbohong yang Diperbolehkan dalam Islam, Ini Hukumnya!

Berbohong yang Diperbolehkan dalam Islam, Ini Hukumnya!
Berbohong yang Diperbolehkan dalam Islam, Ini Hukumnya!

Sebagai seorang umat Muslim, mengatakan suatu kebohongan merupakan perbuatan yang buruk dan secara umum dilarang. Namun, ada berbohong yang diperbolehkan dalam Islam, salah satunya kebohongan untuk membuat suatu kondisi menjadi lebih kondusif. 

Pahami contoh kebohongan yang boleh dalam ajaran Islam dan penjelasan terkait lainnya di bawah ini.

Dalil yang Menunjukkan Berbohong yang Diperbolehkan dalam Islam

Sejatinya, setiap manusia perlu menghindari tindakan berbohong. Alasannya karena tindakan ini secara umum merugikan dan dapat menyebabkan terjadinya perpecahan. Walau begitu, dalam agama Islam, ada sejumlah situasi tertentu yang membolehkan seorang Muslim berbohong.

Menurut hadits Nabi Muhammad SAW, setidaknya terdapat tiga keadaan yang membuat seorang Muslim boleh bohong. Berikut adalah bunyi hadits tentang berbohong dalam Islam yang diperbolehkan:

“Tidak disebut berdusta seseorang yang mendamaikan antara dua orang, lalu ia berkata kebaikan atau menyampaikan kebaikan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga pernah bersabda tentang tiga kebohongan yang tidak menyebabkan dosa, yaitu:

“Kebohongan diperbolehkan dalam tiga hal, laki-laki yang berbohong dalam peperangan, mendamaikan di antara yang bertikai, dan laki-laki yang berbohong kepada istrinya untuk membuatnya ridha.” (HR. Muslim).

Baca Juga: Hukum Marah dalam Islam & Adabnya yang Diajarkan Rasulullah

Berbohong yang Diperbolehkan dalam Islam

Simak penjelasan singkat perihal tiga kondisi yang membolehkan seorang Muslim berbohong berdasarkan hadis rasulullah shallallahu’alaihi wassalam di atas. 

1. Berbohong Ketika Masa Perang

Seoarng muslim boleh berbohong ketika berada dalam situasi perang. Sebab, berbohong dapat menjadi strategi jitu untuk mengelabuhi musuh. Pada zaman Nabi, para tentara Muslim mengucapkan kebohongan demi melindungi Rasulullah dan pengikutnya. 

Dengan berbohong saat perang, Pada saat perang, kebohongan yang proporsional menjadi salah satu strategi untuk maslahat yang lebih besar dan mampu mencapai kemenangan yang adil dari lawan-lawan yang cukup licik. 

Walaupun demikian, berbohong di tengah perang membutuhkan taktik. Waktu itu, Rasulullah memerintahkan tentara Muslim untuk tidak selalu mengatakan kebenaran kepada pihak musuh.

2. Mendamaikan Orang-orang yang Berselisih

Berbohong yang diperbolehkan dalam Islam selanjutnya adalah upaya untuk menciptakan kedamaian. Hampir selalu terjadi perselisihan antara dua pihak atau lebih dalam interaksi sosial sehari-hari. Apa pun alasannya, berselisih dengan orang lain hanya akan membuat perpecahan yang merugikan.

Oleh karena itu, jika seorang Muslim melihat ada dua temannya yang sedang berselisih maka boleh untuk berbohong. Tujuannya tentu hanya untuk mendamaikan pihak-pihak yang sedang berkonflik. Salah satu pendekatannya adalah menyampaikan pesan yang menyenangkan ke masing-masing pihak, bukan justru menyampaikan omongan atau pandangan yang dapat memperkeruh keadaan. 

Meskipun boleh bohong untuk memperbaiki hubungan dua orang, tetapi tindakan ini hanya sekedar ucapan saja. Sebagai seorang Muslim, kebohongan tidak boleh sampai ke hati agar diri tetap bersih dari penyakit-penyakit hati.

3. Berbohong untuk Menyenangkan Istri

Menyampaikan kata-kata romantis kepada istri merupakan berbohong yang diperbolehkan dalam Islam. Walaupun suami menyampaikan sesuatu yang bukan fakta pada istrinya selama untuk membuat istrinya senang dan tidak menyalagi syariat Islam, maka hukumnya tetap boleh.

Misalnya ketika masakan istri rasanya kurang pas dan tidak sesuai dengan selera, maka sebaiknya suami tetap memberi pujian. Lantaran jika berkata jujur tentang rasanya, istri bisa jadi marah dan menyebabkan perselisihan.

Selain itu, berbohong kepada istri juga bisa dengan menyampaikan gombalan atau pujian. Contohnya seperti memuji sangat kecantikan dengan melontarkan kalimat, “Istriku akan selalu cantik meskipun usia terus bertambah.”

Namun, jangan sampai salah pemahaman tentang berbohong yang diperbolehkan dalam Islam untuk konteks suami istri. Pasalnya, baik suami maupun istri lebih baik menghindari berbohong karena itu adalah perbuatan dosa. Bahkan lebih parahnya, bisa merusak hubungan rumah tangga.

Baca Juga: 8 Adab Makan dan Minum Menurut Islam Sesuai Ajaran Rasulullah

Hukum Berbohong Demi Kebaikan dalam Islam

Pada dasarnya, hukum berbohong adalah haram dalam ajaran Islam. Alasannya adalah karena kebohongan cenderung akan banyak menimbulkan kerugian. Tidak hanya itu, kebohongan juga merupakan sifat buruk setan untuk menipu daya manusia. Allah SWT bersabda dalam Al Quran Surat An-Nahl ayat 105 yang berbunyi:

اِنَّمَا يَفْتَرِى الْكَذِبَ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِۚ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْكٰذِبُوْنَ

Artinya: “Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah. Mereka itulah para pembohong.”

Akan tetapi, jika berbohong untuk tujuan mulia, maka hal itu boleh hukumnya. Berbohong yang diperbolehkan dalam Islam sangat bergantung pada niat dan konteksnya. Apabila berbohong hanya untuk tujuan pribadi dan menyelisihi syariat Islam, maka hukumnya tetap dosa besar.

Imam Nawawi juga pernah menyampaikan bahwa berbohong boleh saja hukumnya selama hal itu adalah satu-satunya cara untuk menuju ke kebaikan. Bahkan, jika dengan berbohong dapat mencapai tujuan yang terbaik maka hukumnya menjadi wajib.

Baca Juga: Cara Menjauhi Dosa: Jalan Menuju Kedamaian Hati

Prinsip Berbohong yang Boleh dalam Islam

Meskipun sudah banyak hukum yang menjelaskan bahwa berbohong itu boleh untuk kebaikan, tetapi sebagai seorang muslim terdapat beberapa aturan. Perhatikan kaidah-kaidah dasarnya berikut ini.

1. Tidak Menyebabkan Kerugian

Secara umum, berbohong selalu menyebabkan kerugian. Apalagi jika kebohongan didatangan untuk menjatuhkan orang lain. Kebohongan juga bisa merugikan berbagai pihak karena mungkin saja menyangkut kepentingan pribadi atau material.

Berbohong yang diperbolehkan dalam Islam harapannya tidak membuat pihak lain merasa rugi, baik secara fisik, materi, maupun mental. Pastikan hanya berbohong untuk menciptakan kondisi yang kondusif dan lebih baik.

2. Lakukan dengan Niat Baik

Satu-satunya perbuatan berbohong yang diperbolehkan dalam Islam adalah yang niatnya baik. Contohnya seperti upaya untuk menyatukan kembali pihak-pihak yang sedang berada dalam perselisihan.

Banyak umat Muslim yang salah paham dengan pengertian berbohong itu boleh dalam Islam. Padahal jika bohong hanya untuk mendapatkan kekuasaan atau menjatuhkan pihak lain, hukumnya adalah haram. Maka dari itu, tetapkanlah niat yang baik apabila terpaksa harus berbohong.

3. Melakukannya Tanpa Berlebihan

Bohong untuk tujuan yang baik memang boleh dalam Islam, tapi ada batasannya. Kebohongan harus tetap dalam batas wajar dan tidak boleh menjadi alasan untuk melanggar hukum Islam. Kebohongan tersebut juga jangan sampai menyelisihi perintah-perintah dan larangan Allah dalam Al Quran maupun hadis. 

Selain itu, jika ingin mendamaikan dua pihak dengan berbohong, maka jangan menambahkan kalimat yang provokatif. Pilihlah diksi yang menenangkan tanpa memberi kesan memaksa. Dengan begitu, tidak ada lagi pihak yang berselisih dan perdamaian bisa terwujud.

Baca Juga: Inilah 7 Dosa Besar Istri Terhadap Suami yang Sering Dilakukan

Tetap Utamakan Kejujuran Di atas Kebohongan

Menurut beberapa hadis, seorang Muslim boleh berbohong dalam situasi khusus. Selama melakukan kebohongan untuk tujuan kebaikan dan mencegah perpecahan, dan tidak bertentangan dengan syariat Islam, maka hukumnya adalah boleh. N

amun, sebagai seorang muslim kita harus tetap menjunjung tinggi nilai kejujuran dan melonggarkannya jika terpaksa dan selama memang sudah didiskusikan dengan ahli ilmu yang fakih ilmunya.

Berbohong yang diperbolehkan dalam Islam harus mempunyai dasar dan alasan kuat. Jangan sampai menyalahgunakan aturan Islam dan memperbanyak keburukan. Tetap utamakan untuk berbuat jujur dan menghindari perbuatan bohong.

Tags