Blog Islam Sehari-hari Puasa

Wajib Tahu! 9 Amalan Saat Haid di Bulan Suci Ramadhan

Wajib Tahu! 9 Amalan Saat Haid di Bulan Suci Ramadhan
Wajib Tahu! 9 Amalan Saat Haid di Bulan Suci Ramadhan

Bulan Ramadhan merupakan waktu yang istimewa untuk memperbanyak ibadah, namun haid seringkali membuat wanita merasa terbatas. Meskipun dilarang puasa dan shalat, namun masih banyak amalan saat haid yang bisa para wanita lakukan untuk meraih pahala di Bulan Suci. 

Dengan begitu, bulan Ramadhan tetap menjadi bulan yang penuh berkah dan bermakna. Penasaran apa saja amalan-amalan yang bisa wanita lakukan ketika haid di bulan Ramadhan? Yuk, simak artikel ini!

9 Amalan Saat Haid di Bulan Ramadhan

Simak amalan yang dapat dilakukan saat haid di bulan Ramadhan berikut ini!

1. Bersedekah

Tidak ada larangan bersedekah saat haid, pasalnya tidak ada syarat suci untuk melakukannya. Selain itu, sedekah juga menjadi amal ibadah yang dianjurkan, terutama di bulan Ramadhan. Keutamaan sedekah sangat jelas, bahkan disebutkan bersedekah memiliki kelipatan 700 nilai dari apa yang disedekahkan.

Allah Swt. berfirman melalui Surat Al-Baqarah ayat 261, yang isinya orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, maka Allah akan melipat gandakan pahalanya. 

Selain keutamaan sedekah dalam Surat Al-Baqarah ayat 261, melalui Surat Al-Baqarah ayat 177, Allah Swt. memerintahkan para muslim untuk bersedekah, berikut bunyi ayatnya:

…وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ

“... dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang membutuhkan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya”

Baca Juga: Hukum Puasa saat Hamil Muda Menurut Islam dan Tipsnya

2. Memperbanyak Dzikir

Dzikir (mengingat Allah) adalah amalan yang dapat dilakukan saat haid di bulan Ramadhan. Jenisnya pun cukup banyak, seperti tasbih, takbir, tahmid, hauqalah, tahlil, dan lain sebagainya. Melalui dzikir, muslimah bisa memiliki kedekatan hubungan dengan Allah Swt.

3. Memperbanyak Doa

Selain berdzikir, amalan saat haid yang bisa wanita lakukan yaitu membaca doa. Istilah doa sendiri berasal dari kata “da’a-yad’u-du’a” yang artinya berseru atau memanggil. Pada intinya, berdoa menjadi bentuk ikhtiar manusia untuk mendekatkan diri pada Allah Swt., sama seperti berdzikir. 

Berdasarkan HR Ibnu Majah, Sayyidah Aisyah bertanya pada Rasulullah “Andai aku bertemu Lailatul Qodar, doa apa yang bagus untuk aku baca?”. Kemudian Rasul pun menjawab:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai orang yang minta ampunan. Karenanya ampunilah aku.”

Baca Juga: Inilah Amalan dan Doa Agar Dimudahkan Segala Urusan

4. Mendengarkan Lantunan Al-Qur’an

Saat sedang haid, wanita tidak boleh membaca Al-Qur’an. Dasarnya tertulis dalam Surat Al-Waqiah ayat 79, yaitu:

لَّايَمَسُّهٗٓ اِلَّا الْمُطَهَّرُوْنَۗ

“Tidak ada yang menyentuhnya, kecuali para hamba (Allah) yang disucikan”.

Meskipun tidak boleh membaca Al-Qur’an, namun wanita yang sedang haid tetap boleh mendengarkan lantunan ayat suci. Dalam HR Ibnu Majah, Sayiddah Aisyah berkata “Rasulullah meletakkan kepalanya di pangkuanku saat aku sedang haid dan ia membaca Al-Qur’an”.

Jadi, wanita tetap bisa mendengarkan lantunan Al-Qur’an dari orang lain, meskipun sedang dalam keadaan hadas besar, seperti haid. Mendengarkan ayat suci bisa membuat hati menjadi tenang dan menjadi bentuk pendekatan diri kepada Allah Swt. 

Pastikan mendengarkan dengan khidmat sesuai firman Allah Swt dalam Surat Al-A’raf ayat 204. 

5. Shalawat

Shalawat kepada Rasulullah saw adalah amalan saat haid yang sangat mudah untuk dilakukan. Dalam Surat Al-Ahzab ayat 56, Allah Swt. berfirman:

Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi! Bershalawat untuk Nabi serta ucapkan salam dengan penuh penghormatan kepadanya”. 

Dalam HR Tirmidzi, juga disebutkan bahwa Rasulullah bersama orang-orang yang banyak membaca shalawat di hari kiamat. Jadi, jangan sia-siakan waktu Ramadhan, perbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad saw.

6. Memberi Makan Orang yang Berpuasa

Amalan yang bisa dilakukan saat haid selanjutnya, yaitu memberikan makan orang berpuasa, karena pahalanya sangat besar. Pahalanya bahkan sama seperti orang-orang yang sedang berpuasa. Berdasarkan HR At-Tirmidzi, Rasulullah saw bersabda:

 مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

“Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala dari orang yang berpuasa sedikit pun”.

Bukan hanya itu saja, memberi makan orang berpuasa juga mendapatkan keberkahan yang besar, terutama dari doa orang-orang yang menyantap makanannya. Doa orang yang berpuasa mudah dikabulkan oleh Allah Swt. 

Baca Juga: 6 Keutamaan Memberi Makan Orang Berpuasa Menurut Hadits

7. Membangunkan Sahur

Selain berbuka, wanita yang sedang haid juga bisa mendapatkan berkah ketika membangunkan dan menyiapkan makanan saat sahur. Berdasarkan HR Muslim, Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Ahmad, Rasulullah saw bersabda:

“Setiap kebaikan adalah sedekah, dan di antara bentuk kebaikan adalah kamu berjumpa saudaramu dengan wajah yang menyenangkan, dan kamu menuangkan air dari ember ke dalam bejana milik saudaramu”.

8. Memperbanyak Kegiatan Sosial

Semua amal kebaikan akan menjadi berkah dan pahala di bulan Ramadhan. Amalan yang bisa dilakukan saat haid oleh wanita selanjutnya adalah memperbanyak kegiatan sosial. Contohnya seperti mengajar, memberikan santunan, membersihkan lingkungan, berbuka bersama di masjid, atau kegiatan sosial lainnya.

Dalam QS Al-Maidah ayat 2, Allah Swt. berfirman:

وَتَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡبِرِّ وَٱلتَّقۡوَىٰۖ وَلَا تَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِۚ

“Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan”.

Baca Juga: Pentingnya Ilmu Tauhid dan Cara Merealisasikannya di Kehidupan

9. Menuntut dan Mengajarkan Ilmu

Menuntut ilmu yang dimaksud bukan hanya di sekolah atau kampus saja, tapi lebih luas lagi. Contohnya seperti membaca buku, kitab, atau datang ke majelis untuk mendapatkan ilmu. Mencari ilmu wajib dan bernilai ibadah, terutama di bulan Ramadhan.

Dalam HR Ad-Dailami, Rasulullah saw bersabda:

تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ فَإِنَّ تَعَلُّمَهُ لِلهِ خَشْيَةٌ، وَطَلَبَهُ عِبَادَةٌ، وَمدَارَسَتَهُ تَسْبِيحٌ، وَالْبَحْثُ عَنْهُ جِهَادٌ

“Belajarlah ilmu, sesungguhnya belajar ilmu karena Allah adalah suatu bentuk ketaqwaan. Mencari ilmu adalah ibadah, menelaah adalah tasbih, dan mengkaji adalah jihad”.

Selain mencari ilmu, wanita yang berilmu juga bisa mengajarkan ilmu saat sedang haid. Kegiatan tersebut bernilai baik dan ibadah, serta termasuk amal jariyah yang kekal. 

Berdasarkan HR Ibnu Khuzaimah, Rasulullah bersabda, bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang agung dan mulia. Terdapat malam yang lebih baik daripada seribu malam. Melakukan satu ibadah sunnah di bulan Ramadhan, maka pahalanya seperti menunaikan kewajiban di bulan lainnya. 

Melewatkan bulan Ramadhan tanpa amalan-amalan, tentu sangat merugikan bagi para muslimah. Meskipun sedang haid, namun tetap bisa melakukan amalan saat haid di atas, agar mendapatkan keberkahan dan pahala di Bulan Suci. 

Tags