8 Adab Makan dan Minum Menurut Islam Sesuai Ajaran Rasulullah
Agama Islam tidak hanya mengatur soal ibadah, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting dalam kehidupan sehari-hari. Sesederhana makan dan minum juga diatur etika dan adabnya untuk menjadi pedoman bagi setiap muslim. Adab makan dan minum menurut Islam berikut ini wajib dipelajari dan dilakukan oleh seluruh umat Islam!
Adab Makan dan Minum Menurut Islam
Setiap kegiatan sudah diatur pelaksanaannya dalam agama Islam, termasuk makan dan minum. Berikut beberapa adab yang perlu Anda lakukan agar semakin berkah dan bernilai ibadah.
1. Makan dan Minum yang Halal
Sebagai muslim, menjaga apa saja yang akan dikonsumsi tidak hanya perihal kebersihannya, tetapi juga kehalalannya. Dari mulai rezeki yang didapatkan, bagaimana mengelolanya, sampai akhirnya menghasilkan makanan dan minuman yang akan masuk ke dalam tubuh.
Menjaga kehalalan rezeki dalam bentuk makanan dan minuman juga akan menjadi berkah bagi tubuh. Hal ini juga sudah diperintahkan dalam Al-Quran, surah Al-Baqarah ayat 168.
"Wahai manusia, nikmatilah sebagian dari rezeki yang halal dan baik yang ada di bumi, dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya, setan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian.”
Baca Juga: Agar Hidup Lebih Berkah, Menurut Al-Quran dan As-Sunnah
2. Mencuci Tangan
Mencuci tangan sebelum makan sudah semestinya dijadikan pembiasaan. Terlebih lagi, Rasulullah juga mencontohkan hal ini sebagai adab makan dan minum menurut Islam. Inilah hadist adab makan dan minum untuk mencuci tangan.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika beliau ingin tidur dalam keadaan junub, beliau berwudu dahulu. Dan ketika beliau ingin makan atau minum beliau mencuci kedua tangannya, baru setelah itu beliau makan atau minum.” (HR. Abu Daud no.222, An Nasa’i no.257)
3. Berdoa Sebelum dan Sesudah Makan
Membaca "bismillah" dan doa sebelum makan menjadi salah satu hal yang penting dalam Islam. Ini menunjukkan rasa syukur atas segala nikmat yang tersaji berupa makanan yang bisa dikonsumsi. Hal ini juga terhitung sebagai ibadah karena diniatkan atas nama Allah.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaah awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya).” (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858).
Setelah selesai makan, ucapkan “alhamdulillah” atau dengan doa berikut sesuai sabda Rasul.
“Barang siapa yang makan makanan kemudian mengucapkan: “Alhamdulillaahilladzii ath’amanii haadzaa wa rozaqoniihi min ghoiri haulin minnii wa laa quwwatin” (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku), maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Abu Daud no. 4043, Tirmidzi no. 3458, Ibnu Majah no. 3285 dan Ahmad 3: 439).
Baca Juga: 6 Waktu Mustajab untuk Berdoa
4. Hendaknya Makan dengan Duduk
Saat makan dianjurkan dalam posisi duduk yang sopan dan tidak bersandar. Dari segi kesehatan, posisi duduk dapat berdampak baik bagi pencernaan. Dalam Islam, Rasulullah juga mengajarkan untuk tidak makan dan minum dengan posisi berdiri.
Sesuai hadits yang diriwayatkan oleh Muslim yang artinya “Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Apabila dia lupa maka hendaknya dia muntahkan.” (HR Muslim).
5. Makan dengan Tangan Kanan
Adab makan dan minum sesuai sunnah adalah menggunakan tangan kanan. Rasulullah membiasakan untuk menggunakan tangan kanan saat makan dan minum. Hal ini sebagaimana tertulis dalam hadist shahih Muslim.
“Jika seseorang di antara kalian makan, maka hendaknya dia makan dengan tangan kanannya. Jika minum maka hendaknya juga minum dengan tangan kanannya, karena setan makan dengan tangan kiri dan minum dengan tangan kirinya pula.” (HR. Muslim)
Dari hadist di atas jelas disampaikan bahwa menggunakan tangan kiri untuk makan adalah cara yang dilakukan setan.
Selain itu, jika dilihat secara kontekstual, menggunakan tangan kanan dalam kegiatan sehari-hari ini juga dinilai sebagai ajaran untuk mendapatkan makanan dan minuman dengan cara yang baik dan halal.
6. Tidak Meniup Makanan dan Minuman
Islam juga mengatur adab makan dan minum agar tidak terburu-buru. Inilah mengapa tidak diperbolehkan bernafas dalam makanan atau minuman, apalagi sampai meniupnya.
Dari Abu Sa’id Al Khudri, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang meniup-niup saat minum. Seseorang berkata, “Bagaimana jika ada kotoran yang aku lihat di dalam wadah air itu?” Beliau bersabda, “Tumpahkan saja.” Ia berkata, “Aku tidak dapat minum dengan satu kali tarikan nafas.” Beliau bersabda, “Kalau begitu, jauhkanlah wadah air (tempat minum) itu dari mulutmu.” (HR. Tirmidzi no. 1887 dan Ahmad 3: 26)
Dari segi kesehatan, menunggu tanpa ditiup juga lebih sehat, karena memberikan jeda pada pencernaan untuk mengolah apa saja yang masuk dalam tubuh dengan sempurna. Meniup makanan juga bisa menjadi bahaya karena udara yang dikeluarkan dari tiupan sudah tidak bersih.
Baca Juga: Doa Berbuka Puasa yang Shahih, Menurut Sunnah dan Hadits Nabi
7. Makan Secukupnya
Adab makan dan minum menurut Islam selanjutnya adalah menyantap makanan dengan porsi secukupnya. Menjaga porsi makan ini sangat bermanfaat, diantaranya adalah menjaga kesehatan diri.
Terlalu kenyang bisa merusak watak seseorang (mu'dzin lil mizaj), menyebabkan keras hati, mengurangi kecerdasan, dan menyebabkan sifat malas terutama dalam beribadah. Dalam hal ini Allah berfirman, "Maka makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan (QS. Al-A'raf: 31).
Cara menentukan porsi makan yang tepat menurut Rasulullah telah tertuang dalam hadist berikut.
“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihkannya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga lagi untuk bernafas.” (HR At-Tirmidzi (2380), Ibnu Majah (3349), Ahmad (4/132), dan lain-lain).
8. Tidak Menghamburkan Makanan
Islam selalu mengajarkan untuk tidak menyia-nyiakan sesuatu dengan percuma. Salah satunya dalam hal adab makan dan minum sesuai sunnah. Jangan membuang makanan, karena di setiap suapannya adalah berkah. Jika ada yang tersisa, lebih baik menyimpan atau berbagi kepada makhluk hidup lainnya.
Dalam Al-Quran kita juga sudah diajarkan untuk tidak menghambur-hamburkan makanan. Seperti yang terkandung dalam surat al-Isra ayat 26-27.
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan hak mereka, kepada orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang menempuh perjalanan, dan janganlah engkau menghambur-hamburkan (hartamu, termasuk makanan) dengan cara boros. Sesungguhnya orang-orang yang boros itu adalah saudaranya setan, dan setan itu terbukti ingkar kepada Tuhannya.”
Baca Juga: 6 Keutamaan Memberi Makan Orang Berpuasa Menurut Hadits
Sudah Tahu Adab Makan dan Minum Menurut Islam?
Adab makan dan minum menurut Islam bukan hanya perihal aturan, tetapi juga menanamkan etika, moral, dan spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Dengan melakukan beberapa hal di atas, Anda bisa lebih istiqomah dalam mensyukuri rezeki yang ada.
Hal ini akan menciptakan harmoni dalam kehidupan karena mendatangkan berkah dari apapun yang masuk ke dalam tubuh. Ini mengapa sebagai seorang muslim kita dituntut untuk terus belajar. Selain itu, setiap muslim juga wajib rajin ibadah. Gunakan sarung keren dari Banggabersarung.com untuk mendukung kualitas ibadah dan tampil rapi saat menghadap Allah Ta’ala.